REPUBLIKA.CO.ID, Musisi Iwan Fals merasa baper karena baru pertama kali tampil di panggung Java Jazz setelah 13 tahun. Dalam penampilannya, Iwan kemudian berhasil memukau penonton yang rela menunggu hingga tengah malam di hari terakhir festival Jazz terbesar Indonesia. Iwan juga berkolaborasi dengan musisi jazz kondang Maurice Brown dan Kirk Whalum.
"Pertama kali main di sini setelah 13 tahun. Saya jadi baper," canda Iwan seraya membuka penampilannya.
Musisi bernama asli Virgiawan Listianto itu mengaku bangga berada di tengah lingkaran suci. Karena menurutnya, musik sudah mempersatukan banyak orang tanpa mengenal latar belakang. Penantian Iwan untuk tampil di Java Jazz dibalas dengan aksi yang unik. Iwan merombak seluruh aransemen lagunya dengan sentuhan jazz. Ia memulai penampilannya dengan membawakan lagu Yang Terlupakan dan dilanjutkan dengan Izinkan Aku Menyayangimu.
Iwan juga mengkritisi kondisi masyarakat belakangan ini yang cukup tegang karena momentum Pilkada serentak. "Ya ini memang kenyataan yang harus dihadapi. Semoga dengan adanya Java Jazz bisa mencairkan suasana," ujarnya.
Ia kemudian memainkan lagu Asik Nggak Asik, Tanam Siram Tanam, Manusia Setengah Dewa, dan Bongkar. Iwan dan band pengiringnya memberikan sentuhan jazz yang kental dalam lagu-lagu masyhurnya tersebut. Hal itu diterima dengan baik oleh penonton yang ikut bernyanyi bersama.
Setelah itu, Iwan menghadirkan pemain terompet peraih Grammy Maurice Brown dan saksofonis Kirk Whalum. Hal itu pun semakin menambah nuansa Jazz dalam penampilan Iwan.
Lagu Bento dan Hio terdengar tak biasa. Tiupan terompet dan saksofon dari musisi kelas dunia itu membuat lagu-lagu tersebut menjadi lebih kaya. Energi Iwan yang sudah berusia 55 tahun tetap terasa dengan membawakan lagu-lagu yang menghentak itu.
Kuda Lumping menjadi penutup aksi Iwan malam itu. Penonton pun tak ragu memberikan tepuk tangan panjang untuk penampilan tersebut. "Sudah, sudah. Besok hari Senin semoga semua bekerja dengan lebih baik," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika