Sabtu 25 Feb 2017 21:45 WIB

Sutradara Asing Peraih Nominasi Oscar Kecam Fanatisme di AS

Piala Oscar.
Foto: Reuters
Piala Oscar.

REPUBLIKA.CO.ID, BEVERLY HILLS -- Para sutradara peraih lima nominasi Oscar untuk film berbahasa asing terbaik pada Jumat mengecam apa yang mereka sebut "iklim fanatisme dan nasionalisme" di Amerika Serikat (AS) dan di sejumlah tempat lain.

Para sutradara yang berasal dari Iran, Swedia, Jerman, Denmark dan Australia itu mendedikasikan Academy Award mereka bagi persatuan dan kebebasan berekspresi.

Mereka menyampaikan hal itu dalam sebuah pernyataan bersama saat ratusan orang menghadiri sebuah aksi protes pada malam jelang penghargaan Oscar. Aksi protes itu diselenggarakan oleh salah satu lembaga bakat terbesar Hollywood untuk mendukung kebebasan berekspresi dan kesatuan.

Pernyataan dan aksi protes dari para pelaku bisnis pertunjukkan di Beverly Hills itu digelar pasca keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memperketat perjalanan warga asing ke Amerika Serikat, dan pidato berapi-api oleh selebriti di acara-acara penghargaan dan pawai selama berbulan-bulan.

Sutradara film Iran Asghar Farhadi memboikot Upacara Oscar pada Ahad sebagai protes pada upaya Trump untuk melarang para pengunjung dari tujuh negara mayoritas Muslim.

Berbicara dalam aksi itu melalui sebuah video dari Teheran, Farhadi mengecam politisi yang katanya sedang "berusaha untuk mempromosikan kebencian tapi menciptakan perpecahan antara budaya, tradisi dan kebangsaan."

Farhadi juga menjadi bagian dari kelompok yang menyerang "dinding pemecah belah" dan pemisahan "jenis kelamin, warna, agama" dalam politik saat ini.

"Kami ingin menyampaikan ketidaksetujuan tegas dan bulat kami atas iklim fanatisme dan nasionalisme yang kami lihat beberapa

hari terakhir di AS dan di banyak negara lain, di sejumlah bagian dunia dan yang paling sayangnya dari semua itu, di antara para politisi terkemuka," kata pernyataan itu, yang dikeluarkan untuk media Variety dan Hollywood Reporter.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Farhadi, sutradara "The Salesman", Martin Zandvliet (Demark "Land of Mine"), Hannes Holm (Swedia "A Man Called Ove"), Maren Ade (Jerman "Toni Erdmann"), dan Martin Butler dan Bentley Dean (Australia "Tanna".)

Para sutradara itu mengatakan bahwa "terlepas dari siapa yang memenangkan Academy Award untuk film berbahasa asing terbaik padaAhad, kami menolak untuk berpikir dalam hal pembatasan. "

"Kami mendedikasikan penghargaan ini untuk semua orang, seniman, wartawan dan aktivis yang bekerja untuk menggalang persatuan dan pemahaman, dan yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan martabat manusia."

Pernyataan mereka menggemakan pidato pada aksi protes di Beverly Hills, yang diselenggarakan oleh Lembaga Bakat Amerika Serikat bersamaan dengan acara tahunan pesta Oscar.

Aktris Jodie Foster mendesak kerumunan sekitar 500 orang untuk mengambil tindakan untuk membela kebebasan sipil dan demokrasi.

"Ini saatnya kami untuk muncul dan menuntut jawaban. Saatnya kami memberitahu pejabat terpilih kami untuk melakukan pekerjaan mereka (dan) bahwa kami tidak akan mentolerir kekacauan, kebodohan dan perang mongering," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement