Senin 20 Feb 2017 22:55 WIB

Membangun Masyarakat Cinta Film Nasional Penting Dilakukan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mendikbud bersama insan perfilman nasional.
Foto: istimewa
Mendikbud bersama insan perfilman nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mendorong masyarakat agar cinta film nasional. Upaya itu sebagai langkah kunci mengembangkan dunia perfilman nasional.

“Membangun literasi perfilman atau membangun masyarakat cinta film nasional sangat penting dilakukan. Jika kultur di masyarakat masih belum cinta kepada film nasional, maka akan sulit juga bagi dunia perfilman, khususnya terhadap simbiosis produksi film dengan penontonnya,” ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima republika, dalam pembukaan Rapat Paripurna Badan Perfilman Indonesia (BPI) tahun 2017 di Jakarta, Senin (20/2).

Muhadjir menerangkan membangun masyarakat mencintai film nasional perlu dilakukan sejak dini. Kepekaan untuk mengapresiasi karya anak bangsa perlu diajarkan sejak usia dini. Untuk itu, dalam hal ini sinergi antara Kemendikbud dan BPI dibutuhkan.

“Kemendikbud melalui program penguatan pendidikan karakter yang menjadi amanat bapak presiden Joko Widodo akan mencoba membangun kepekaan mengapresiasi terhadap karya anak bangsa, termasuk karya film nasional,” tuturnya.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menambahkan, melalui program penguatan pendidikan karakter (PPK), khususnya pendidikan dasar, sekolah diharapkan untuk tidak hanya memberikan pelajaran di dalam kelas. Guru bisa mengajak anak didiknya untuk menonton film nasional.

Dari film tersebut, siswa bisa diajak untuk membahas film yang ditontonnya. Siswa dibebaskan untuk mengepresikan dirinya dari hasil menonton film. Disamping itu, melalui PPK, Kemendikbud juga akan mengajak seniman dan budayawan untuk masuk ke sekolah.

Mereka, lanjutnya, dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para siswa agar lebi mencintai seni dan budaya Indonesia, khususnya film nasional. Ini cara yang pas agar anak-anak lebih mencintai film nasional, dengan mendekatkan mereka kepada pemegang perannya yaitu seniman dan budayawan,” jelasnya.

Agenda rapat paripurna BPI guna memilih kepengurusan baru. Dalam rapat ini juga akan membahas berbagai permasalahan penting menyangkut pengembangan perfilman Indonesia. Termasuk perubahan anggaran dasar dan rumah tangga BPI serta program kerja BPI kedepan.

Turut hadir dalam rapat tersebut yaitu Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, Kepala Pusbang Film, Maman Wijaya, organisasi kegiatan perfilman, usaha perfilman, profesi perfilman dan pendidikan perfilman.

Terdapat 45 organisasi akan terlibat dalam rapat BPI ini dari Aceh sampai Papua dari organisasi-organisasi yang telah puluhan tahun membangun perfilman Indonesia, seperti KFT (Karyawan Film dan Televisi), PPFI (Persatuan Perusahan Film Indonesia), dan PARFI, sampai organisasi-organisasi yang jauh lebih muda seperti APROFI (Asosiasi Produser Film Indonesia), IFDC (Indonesian Film Director’s Club), RAI (Rumah Aktor Indonesia), serta komunitas-komunitas film yang berperan besar dalam pengembangan perfilman di masyarakat seperti JKFB (Jaringan Kerja Film Banyumas) dan Kineforum-DKJ. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement