REPUBLIKA.CO.ID, Sebenarnya setiap orang dapat membeli rumah dengan tidak mengeluarkan uang muka selama pembeli mampu meyakinkan penjual rumah, bahwa mereka dapat dipercaya dan pembeli mempunyai kemampuan negosiasi yang baik. Rumah tidak hanya dibeli untuk dijadikan tempat tinggal, tetapi rumah juga dibeli untuk dijadikan investasi properti.
Membeli tanpa DP berarti sangat menguntungkan pihak pembeli. Pembeli tidak perlu menyediakan sejumlah uang yang cukup besar jumlahnya untuk memiliki rumah tersebut.
Mereka pun dapat menggunakan rumah tersebut sesuai dengan tujuan mereka, baik itu untuk dijadikan tempat tinggal atau untuk dijadikan tempat usaha. Tidak semua orang dapat melakukan trik mendapatkan rumah tanpa DP, jika tertarik, Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini.
Ketahuilah harga pasaran
Dengan sering survei harga pasaran, Anda akan tahu mana bagian properti yang berkembang dan menguntungkan. Survei juga dilakukan tidak hanya demi mengetahui pasar, tetapi juga mengetahui kestrategisan dan nilai komersial suatu lokasi.
Bukan hanya saat ini, tetapi juga potensi properti tersebut untuk ke depannya. Mungkin saja jika Anda jeli melihat masa depan suatu lokasi, walaupun lokasi tersebut masih sepi untuk saat ini, dan 3 sampai 5 tahun ke depan mungkin saja harga rumah akan meningkat. Dengan mengikuti perkembangan pasar, Anda akan menghemat modal dengan membeli rumah dengan harga yang belum terlalu tinggi.
Mencari rumah di bawah harga pasar
Properti yang di bawah harga pasaran (below the market) tentu akan sangat menguntungkan karena selisih harga jual dan harga beli yang semakin jauh. Biasanya rumah akan dijual dengan harga murah ketika penjual membutuhkan uang cepat. Mungkin saja penjual sedang mengalami kebangkrutan, membutuhkan biaya darurat seperti perawatan rumah sakit atau pengobatan.
Selain membutuhkan uang cepat, mungkin saja penjual terdesak karena masalah waktu. Mereka ingin segera menjual rumah mereka karena alasan ingin pindah ke luar kota atau ke luar negeri. Penjual dengan motivasi tinggi seperti tersebut akan menjual rumahnya dengan harga yang cukup rendah karena tujuan mereka adalah berhasil melepaskan rumah tersebut bukan mendapatkan keuntungan dari penjualannya.
Menaksir harga rumah
Melakukan appraisal adalah suatu keahlian yang harus dimiliki oleh seluruh investor properti. Selain peka, pembeli rumah juga harus mampu menaksir harga dari rumah yang akan dibeli. Harga ini ditentukan dari lokasi, fisik bangunan rumah tersebut, potensi perkembangan rumah tersebut. Misalkan saja Anda ingin membeli properti dengan dibiayai oleh bank melalui sistem KPR.
Pada sistem KPR untuk rumah bekas, bank biasanya akan memberikan kredit 70 persen dari harga appraisal mereka. Contohnya, harga appraisal bank adalah Rp 500 juta, maka dengan sistem pendanaan 70 persen, bank akan memberikan dana sebesar Rp 350 juta, dan sisa 30 persen biasanya akan didanai oleh Anda sendiri (kurang lebih Rp 150 juta).
Agar tidak perlu mengeluarkan uang berjumlah besar di awal, Anda dapat mencari properti yang berharga di bawah pasaran. Misalkan mencari properti di bawah kriteria harga pasar, Rp 350 juta dan bank memberikan appraisal sebesar Rp 550 juta, maka Anda dapat membeli properti tanpa perlu mengeluarkan biaya karena 70 persen dari taksiran harga rumah oleh bank sudah mampu memenuhi harga rumah tersebut.
Kerja sama dengan penjual
Salah satu keuntungan investasi properti bisa diperoleh jika Anda membeli properti dengan harga yang rendah sehingga pada nantinya selisih harga jual dengan harga beli cukup tinggi. Dengan negosiasi yang benar, pembeli akan mampu mendapatkan harga yang cukup rendah dari penjual. Tunjukkan keseriusan mendapatkan properti tersebut. Anda pun harus cermat melihat gerak-gerik penjual, pilihlah penjual yang memang benar-benar ingin serius menjual properti tersebut.
Sesuaikan pilihan rumah dengan kemampuan Anda
Agar investasi tidak memberatkan keuangan, sesuaikan pilihan properti dengan kemampuan. Selain itu, cermat dalam memilih properti mana yang akan memberikan penghasilan positif. Hindari melakukan investasi properti yang hanya memberikan cash flow negatif (kerugian).
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia