Jumat 06 Jan 2017 09:04 WIB

BBC Buat Komedi Satire Sindir ISIS

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Drama komedi BBC tentang ISIS.
Foto: dok BBC
Drama komedi BBC tentang ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, Membuat lelucon tentang kelompok ekstremis ISIS bisa membahayakan. Namun, hal tersebut justru dilakukan saluran TV BBC lewat drama komedi satire mereka yang berjudul Revolting.

Promo acara tersebut menampilkan sketsa berjudul "The Real Housewives of ISIS" alias para ibu rumah tangga kelompok ISIS. Gambar senapan besar dan tulisan Suriah pada poster promo film itu bersanding kontras dengan empat perempuan berhijab yang berswafoto bersama dengan ekspresi beragam.

Tayangan Revolting membuat parodi tentang kehidupan baru empat perempuan Inggris yang menjadi istri anggota ISIS. Salah satu adegan menunjukkan seorang perempuan berpose dalam pakaian barunya, yaitu rompi bunuh diri, dan dipuji cantik oleh kawannya.

Lantas, kawan itu berseloroh dan berbisik ke arah kamera, "Dia agak besar, sepertinya butuh banyak Skemtex (sejenis bom) untuk membunuh yang satu itu". Pada adegan lain, seorang tokoh menjelaskan tiga hari lagi adalah saatnya pemenggalan kepala dan ia tidak tahu harus memilih pakai baju yang mana.

Sebagian publik Inggris yang merespons di media sosial menyebut cuplikan tayangan itu "menjijikkan" dan "hanya lucu jika seseorang melihat orang lain dengan cara merendahkan". Namun, sebagian lagi menganggap ejekan dan sindiran bisa berguna untuk menunjukkan bahwa Inggris tidak takut pada ISIS.

Penulis skenario Revolting, Heydon Prowse dan Jolyon Rubinstein, diketahui bergeming dengan program mereka. Menanggapi kritik terhadap sketsa "The Real Housewives of ISIS", mereka mengaku bermaksud menggunakan komedi untuk mengatasi ekstremisme.

"Anda tak boleh takut atau itu akan merusak kredibilitas Anda. Anda tidak bisa memprotes David Cameron (mantan PM Inggris) selama lima tahun seperti yang sudah kita lakukan tetapi tidak berbuat apa-apa soal ISIS," ujar Prowse kepada i-newspaper, dilansir dari laman Hollywood Reporter.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement