REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry mengaku ibunya atau Putri Diana adalah inspirasi terbesarnya dalam melakukan berbagai kegiatan amal. Harry mengatakan, tujuan dari seluruh kegiatan mulianya itu untuk membuat ibunya bangga.
Dalam dokumenter Prince Harry in Africa, pangeran kerajaan Inggris itu mengaku masih sulit menerima kenyataan kematian mendadak ibunya dan berusaha mengubur dalam-dalam perasaan tersebut. Harry masih berusia 12 tahun ketika Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1996.
"Saya berusaha untuk tidak memikirkannya lagi," ujar Harry seperti dikutip Malay Mail Online.
Harry mengaku kehilangan ibu di usia belia begitu berat. Akan tetapi, ia merasa perlu melakukan sesuatu dalam hidupnya.
Ia pun memilih untuk mengikuti jejak ibunya dan mendedikasikan diri pada pekerjaan yang belum selesai. "Sekarang saya tahu yang saya inginkan. Saya memiliki gairah yang besar untuk melakukan kegiatan amal dan terlibat di dalamnya," ujar Harry.
Keterlibatan Harry dalam proyek amal di Afrika tercatat sudah lebih dari satu dekade.