Senin 12 Dec 2016 07:50 WIB

Warisan Minang yang Digarap Ulang Ria Miranda

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Koleksi Dejavu yang mengambil dari budaya Padang di koleksi terbaru Ria Miranda.
Foto: ist
Koleksi Dejavu yang mengambil dari budaya Padang di koleksi terbaru Ria Miranda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain koleksi pria, Ria Miranda juga menghadirkan koleksi Dejavu. Koleksi ini hadir atas permintaan banyak pelanggan. Juga untuk mengulang kembali akan motif Minang Heritage yang pertama kali ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2013.

"Koleksi akhir tahun 2016 ini akan membawa kembali seperti awal kita memulai konsep printing fabric, rasanya seperti rendesvouz,” jelasnya kepada wartawan belum lama ini.

Dejavu juga sebagai komitmen dan konsistensi Ria Miranda untuk terus bereksplorasi dengan kekayaan kain tradisional Indonesia, khususnya yang berasal dari Sumatra Barat. Pemilihan warna untuk koleksi Dejavu sangat berbeda dan segar. Penggabungan beberapa warna baru menciptakan nuansa dan tampilan tersendiri bagi yang memakainya hingga terlihat lebih elegan dan bersahaja.

Koleksi Dejavu didominasi warna-warna tanah seperti hijau zaitun, cokelat lembut, abu-abu, biru keperakan, ungu magenta, redwood dan dikombinasikan dengan warna-warna cerah seperti merah muda, kuning mustard, salmon coral dan hijau pistasio.

 

Garis tangan dibentuk kotak–kotak kecil namun dibuat senada dengan bentuk motif songket yang penuh improvisasi agar terlihat modern. Terlihat sepertti banyak ketidaksempurnaan dalam kerapihan peletakan motif yang memang disengaja untuk memberikan informasi bahwa tidak sempurna bukanlah masalah.

Koleksi busana yang pertama kali diluncurkan langsung di Padang ini juga didominasi oleh siluet yang lurus seperti baju kurung yang dibuat lebih modern dan sederhana menggambarkan sosok wanita Indonesia yang sesungguhnya. Sehingga dapat dipakai oleh semua kalangan wanita. “Dejavu, Minang Heritage, untuk wanita Indonesia. Dejavu, terinpirasi dari koleksi minang sebelumnya sangat banyak peminatnya jadi harus bikin,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement