Kamis 08 Dec 2016 10:40 WIB

Bayi Down Syndrome Ini Jadi Model Oshkosh

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Asher Nash (16 bulan), bayi down syndrome yang akhirnya menjadi model produk Oshkosh
Foto: Huffingtonpost
Asher Nash (16 bulan), bayi down syndrome yang akhirnya menjadi model produk Oshkosh

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang balita down syndrome akhirnya bisa menjadi model. Sebelumnya dia ditolak oleh sebuah agensi model karena penampilannya. 

Kisah ini berawal dari seorang anak down syndrome, Asher Nash (16 bulan). Anak ini telah difoto oleh fotografer Crystal Barbee. Lalu ibunya Meagan Nash memutuskan untuk memasukan foto tersebut ke agen tersebut. 

Namun agen menolak untuk memasukan foto untuk panggilan casting terbuka karena Asher yang tidak masuk kriteria  model yang dibutuhkan. Agen ini tidak membutuhkan seorang bayi dengan kebutuhan khusus.

Nash (27 tahun), tidak terima dengan jawaban agensi tersebut. Sebaliknya ia menyebarkan pesannya dengan hashtag #changingthefaceofbeauty melalui media sosial. Ternyata keberatannya tersebut menjadi viral, dan menjadi perhatian merek baju anak, Oshkosh. 

Merek baju kenamaan ini memutuskan untuk memasukan Asher ke dalam katalog busana akhir tahun 2016. Ibu dua anak ini, yang juga memiliki seorang putri, Addison (8 tahun), percaya bahwa iklan membutuhkan model yang lebih luas spektrumnya. 

"Menggunakan anak dengan kebutuhan khusus menunjukkan kepada dunia bahwa orang-orang ini memiliki nilai dan sama seperti setiap orang yang tidak biasa," ujarnya dalam sebuah wawancara televisi.

Orang tua yang berasal dari Georgia, Amerika Serikat, menemukan bahwa Asher mengalami down syndrome sejak usia kandungan dua belas minggu. Tapi mereka memutuskan kehamilan tetap dilanjutkan. “Kita tahu bahwa sesungguhnya Tuhan telah memilih jalan ini untuk kita, karena Dia percaya pada kita sebagai orang tua,” ujarnya.

Dia mengatakan, Asher adalah seorang individu, sama seperti orang lain. Dia mungkin menyandang down syndrome tapi dia tidak memiliki karakteristik setiap penyandang kekhususan ini. 

"Dia memiliki ciri fisik, rasa suka dan tidak suka, kekuatan dan kelemahan, dan sifat-sifat yang membuatnya berbeda. Down syndrome hanya sebagai bagian dari siapa dia,” ujarnya seperti dilansir dari laman Huffington Post, Kamis (8/12).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement