Selasa 29 Nov 2016 14:49 WIB

Tips Kelola Keuangan dari 7 Orang Terkaya di Dunia

Carlos Slim
Foto:
Oprah Winfrey

Rose Kennedy

Rose Kennedy merupakan seorang wanita yang menjadi ibu rumah tangga biasa. Hal yang membuatnya berbeda adalah, ia menjadi seorang ibu rumah tangga dalam keluarga yang kaya raya. Namun sifat sederhana dan juga bijaknya membawa Rose Kennedy menjadi orang terkaya. Menurutnya jika kebutuhan tidak mendesak maka anda dapat memanfaatkan hal lainnya, misalnya daripada ia membeli sebuah memo ia akan membuatnya dari lembar kalender bekas dan hal tersebut sama saja. Berpikir sederhana dan kreatif, serta tidak gengsi membawanya berhasil mengatur keuangan keluarga kaya tanpa kebangkrutan.

Ingvar Kamprad

Lagi-lagi kebijaksanaan dan kontrol diri dalam mengelola uang merupakan kunci kesuksesan mereka. Ingvar selalu menimang hal apa yang perlu dan dibutuhkan dalam usaha dan hidupnya. Jika termasuk kebutuhan maka ia akan membelinya atau menghabiskan uangnya, namun jika tidak terlalu butuh atau sekedar keinginan lebih baik menyimpan dan menggunakannya untuk yang lebih penting di waktu selanjutnya. Kamprad sebagai CEO atau pemilik dari IKEA selalu menerapkan hal tersebut hingga saat ini. "Kita tidak perlu mobil mewah, penampilan yang mengesankan, atau simbol-simbol sosial lainnya yang menandakan status yang tinggi. Satu-satunya yang kita butuhkan adalah kekuatan dari sebuah keinginan".

Oprah Winfrey

Siapa yang menyangka bahwa pembawa berita yang dipecat dan mengalami kejadian rasis yang ekstrim di Amerika menjadi orang kaya sukses. Bahkan Oprah menjadi presenter dan artis dengan pembayaran pajak yang besar. Hal tersebut menandakan kekayaannya yang besar. Namun Oprah selalu menerapkan bahwa apa yang ia percaya dan inginkan kejar dengan segala cara tanpa menyerah. Jika masih meyakininya maka keinginan tersebut merupakan hal nyata di masa depan. Dengan prinsip ini Oprah bisa berhasil dan sukses hingga sekarang.

David Cheriton

Tahu mengenai Google? ya, David merupakan investor saham pertama yang berani menanamkan modal hingga 100 ribu dolar pada tahun 1998. Ia mengatakan bahwa setiap orang harus bisa hidup secara mandiri. Jika ia bisa mencukur sendiri kenapa ia harus menggunakan jasa. Hal ini masih ia terapkan hingga sekarang meskipun menjadi investor terbesar Google. Menjadi kaya tidak merubah seseorang untuk terus bersikap mandiri, dengan begitulah David mengelola kekayaannya dan tidak mengalami kebangkrutan sedikitpun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement