Jumat 18 Nov 2016 07:03 WIB

Sineas Muslim Dinilai Kurang Eksis

Rep: MG01/ Red: Andi Nur Aminah
Sutradara Film Dani Sapawie, Pakar Paham Konstelasi Worldview dan Urgensi Peradaban Islam Abas Mansur Tamam, Ketua MUI Shodikun, dan Penulis Habiburrahman El Shirazy (dari kiri) menjadi narasumber Sarasehan Film Pendek Islami di kantor MUI, Jakarta, Kamis
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sutradara Film Dani Sapawie, Pakar Paham Konstelasi Worldview dan Urgensi Peradaban Islam Abas Mansur Tamam, Ketua MUI Shodikun, dan Penulis Habiburrahman El Shirazy (dari kiri) menjadi narasumber Sarasehan Film Pendek Islami di kantor MUI, Jakarta, Kamis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sineas Muslim dinilai kurang eksis di dunia perfilman Indonesia. Hal itu diungkap Dani Sapawie dalam acara Saresehan Film yang berlangsung Kamis (17/11). Dani 'menyentil' para sineas muda di Nusantara terutama sineas Muslim dan mempertanyakan apa penyebab sineas Muslim kurang eksis.

"Bicara tentang sineas, sebenarnya kita masih punya problem. Selama ini sumber sineas hanya berasal dari IKJ. Cuma dari IKJ yan kita harapkan, terus dari kantong-kantong yang lain ke mana?," ungkap Dani.

Sosok yang sukses membidani lahirnya film Ketika Cinta Bertasbih dan telah merambah sampai ke mancanegara ini menyebut sineas yang berasal universitas dan lembaga-lembaga lain dianggap kurang 'bergairah'. "Kita lihat ada Universitas Esa Unggul, dan beberapa universitas yang memiliki fakultas perfilman, atau lembaga-lembaga non formal lain. Tapi eksistensi sineasnya kurang. Saya mengharapkan sineas-sineas Muslim nantinya tak hanya membuat film yang bener, namun juga film yang baik," ujarnya.

Dani juga mengutarakan harapannya kelak bahwa orang-orang dari berbagai lini bidang perfilman akan merambah dunia sineas.  "Diharapkan setelah sarasehan sore ini dapat memberikan gairah bagi teman-teman yang konsen di industri perfilman agar bisa menempatkan diri di semua lini. Artinya enggak semua jadi sutradara, ada yang jadi pengamat film, dan yang lain," katanya.

Dia mengatakan, dukungan agar para sineas Muslim terus berkembang juga diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menudur dia, MUI  merespons baik dengan bersedia menyediakan fasilitas yang mendukung sineas-sineas muda agar lebih berkembang. "Langkah strategis dari MUI adalah nanti membuat komunitas cinta film. Nantinya setiap provinsi ada pengurus komunitasnya sehingga bisa saling dukung. Ini luar biasa agar sineas Muslim menjadi maju," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement