REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan untuk mendukung sektor ekonomi pertanian dan industri yang sudah mulai lesu karena karakteristiknya yang non-renewable maka ekonomi kreatif seperti film dapat diandalkan. Menurutnya film merupakan sumber ekonomi tanpa batas.
"Salah satu sub-bidang ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar pada "industri tanpa asap" ini adalah film. Dan film adalah sumber ekonomi tanpa batas," kata Deddy Mizwar yang juga aktor senior itu dalam siaran persnya, Jumat (11/11).
Ia mengatakan dari berbagai jenis film yang mengandalkan ide dan kreativitas, yang disaksikan dan dicermati oleh dirinya maka ia mendorong para sineas muda untuk juga membuat film bertemakan lingkungan hidup.
Melihat berbagai musibah yang menimpa sejumlah daerah di Jawa Barat belakangan ini, Deddy Mizwar merasa masyarakat pun perlu dididik agar berwawasan lingkungan, salah satunya pendidikan tersebut dapat ditularkan melalui media film.
"Perlu juga barang kali film dokumenter yang berbicara tentang lingkungan hidup, agar memotivasi masyarakat untuk peduli lingkungan. Karena apa pun, nggak akan jalan kalau tidak ada daya dukung lingkungan. Selama kita berdiri di Bumi, kita butuh lingkungan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan selaras dengan tema "Kebebasan Menembus Batas", Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2016, hadir dan ditujukan untuk dapat menemukan lebih banyak generasi muda Jawa Barat yang mau dan mampu untuk berkarya mengembangkan kreatifitasnya.
Sehingga kedepannya, kata dia, dengan modal Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap secara kualitas dan kuantitasnya, dengan penuh optimisme, sektor ekonomi kreatif khususnya subsektor film, video dan fotografi, pada giliranya dapat menjadi kekuatan baru ekonomi nasional.
"Indonesia dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, serta memiliki konsumen kelas menengah yang jumlahnya terus bertambah, merupakan potensi pasar yang cukup menjanjikan bagi industri film dunia. Dan harus diakui, bahwa hingga saat ini kita memang masih menjadi negara pengimpor film," kata dia.
"Oleh sebab itu, saya ingin mendorong minat para film maker lokal di Jawa Barat untuk jangan takut berkarya, karena potensi pasar film masih sangat terbuka, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," katanya.