Jumat 11 Nov 2016 10:37 WIB

Senjakala di Manado Angkat Keindahan Bumi Sulawesi Utara Lewat Film

Poster film
Foto: Marapati Production
Poster film

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manado dikenal dengan alamnya yang indah. Salah satu yang paling terkenal adalah taman laut Bunaken. Namun lebih dari itu, Manado juga memiliki ragam keindahan lainnya. Hal inilah yang coba diangkat Marapati Production lewat film terbarunya berjudul "Senjakala di Manado".

Film ini dibintangi deretan nama-nama besar perfilman Indonesia yang kesemuanya memiliki darah Manado. Seperti Ray Sahetapy, Rima Melati, Mikha Tambayong dan Fero Walandouw.

"Konsep film ini tujuannya adalah cinta Indonesia dan kita awali dari Sulawesi Utara. Jujur aja, Manado yang terkenal bukan hanya Bunaken tapi juga ada gunung dan bukit yang indah," ujar Ina Marapati, produser "Senjakala di Manado" beberapa waktu lalu.

Berbagai tempat indah di Manado menjadi lokasi syuting. Mulai dari pegunungan di Tomohon, Bukit Doa, Danau Linouw, Puncak Rurukan, Gunung Lokon, Gunung Mahawu serta tak ketinggalan sisi indah kota Manado.

Semua keindahan itu kemudian dibungkus dengan cerita drama keluarga serta kental dengan budaya Manado.

"Senjakala di Manado" berkisah tentang Johnny WW Lengkong (Ray Sahetapy), seorang pelaut yang telah 20 tahun meninggalkan keluarganya. Ia telah meninggalkan sang istri sejak malam pertama pernikahan. Kembalinya ke Manado kali ini, ia berharap sang istri dan anaknya Pingkan (Mikha Tambayong) yang telah tumbuh menjadi seorang gadis dapat memaafkannya.

Namun semua itu ternyata tidak mudah. Selain sang istri telah meninggal dunia, Pingkan tidak begitu saja menerima kehadiran Johnny. Pingkan merasa kehadiran Johnny yang tidak merestui hubunganya dengan Brando (Fero Walandouw) kekasihnya justru merusak yang telah berjalan. Walaupun Pingkan dari dulu menginginkan sosok seorang papa, tapi bukan papa yang suka melarang seperti Johnny.

Akankah hubungan mereka bisa utuh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement