REPUBLIKA.CO.ID,
BALI -- Film Athirah berhasil meraih predikat sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2016. Film besutan Riri Riza ini berhasil menyabet enam Piala Citra.
Athirah merupakan film yang bercerita tentang sosok ibunda Jusuf Kalla (JK). Menanggapi kesuksesan film Athirah, JK menyampaikan penghargaannya kepada para produser dan sutradara, serta para pemain di film ini.
JK pun memuji film garapan Riri Riza ini karena dibuat dengan penuh perasaan sesuai dengan kehidupannya. Ia mengatakan film tersebut menggambar kehidupan ibundanya yang tegar demi menjaga kehidupan anak-anaknya.
"Film yang menggambarkan kehidupan ibu saya, yang khususnya bagi wanita sangat penting karena kehidupan itu tidak perlu kecewa, harus ada jalan keluarnya, ketegarannya menjaga kami anak-anaknya semua," kata JK di Bali, Senin (7/11).
Film tersebut, kata dia, dapat menjadi pelajaran bagi wanita untuk berjuang dan bekerja demi menghidupi anak-anaknya. "Tentu kan berbeda-beda kasusnya bagi setiap perempuan, tapi ini contoh bagaimana seorang ibu yang begitu tabah, bekerja keras, tapi tetap bekerja menjaga keluarga," tambah JK.
Dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2016, film Athirah menyabet predikat sebagai film terbaik 2016. Film besutan Riri Riza inipun berhasil menyabet Piala Citra yang tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni berlapis emas 18 karat.
Athirah menyisihkan empat nomine lainnya yaitu Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara, Surat dari Praha, Salawaku,dan Rudy Habibie. Film ini juga berhasil memboyong enam Piala Citra. Selain Film Terbaik, film produksi Miles Films itu juga meraih Piala Citra di kategori Pengarah Artistik Terbaik, Penata Busana Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik yang diraih aktris Cut Mini.
Film Athirah menceritakan tentang Ibunda Jusuf Kalla ketika keluarganya goyah akibat kemunculan perempuan lain di hidup suaminya. Sosok Athirah bergulat melawan perasaan demi keutuhan keluarganya.
Film yang diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis Albertine Endah ini merupakan drama keluarga Indonesia dengan latar belakang budaya Bugis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
