Jumat 04 Nov 2016 13:14 WIB

Leonardo DiCaprio Ajak Publik Selamatkan Ekosistem Leuser

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari
Leonardo DiCaprio menunjukkan foto di akun media sosialnya yang mengajak kepedulian terhadap gajah, khususnya di Sumatra Indonesia.
Foto: IG Leonardo DiCaprio
Leonardo DiCaprio menunjukkan foto di akun media sosialnya yang mengajak kepedulian terhadap gajah, khususnya di Sumatra Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Aktor peraih Oscar Leonardo DiCaprio ikut mendukung upaya penyelamatan kawasan ekosistem Leuser, Aceh. Melalui akun media sosialnya DiCaprio mengajak publik untuk ikut mendukung petisi di laman Change.org.

“Selama setahun terakhir, sebuah gerakan yang digalang oleh komunitas masyarakat Aceh berupaya mendorong agar pemerintahnya menghentikan kerusakan yang terjadi di Kawasan Ekosistem Leuser, sebuah tempat terakhir di dunia dimana orangutan, badak, harimau dan gajah Sumatera hidup bersama di alam liar. Dengan segera keluarnya putusan pengadilan, mari bergabung bersama saya mendukung penyelamatan ekosistem Leuser,” kata Leonardo seperti dimuat di akun Facebook dan Instagramnya.

Bintang dalam film The Revenant itu juga sempat mengunjungi ekosistem Leuser pada Maret lalu. Perjalanannya ke Leuser merupakan bagian dari dokumenter Before the Flood.

Berkaitan dengan itu, Gerakan Rakyat Aceh Menggugat (Geram) mendatangi Kantor Staf Presiden untuk beraudiensi terkait kondisi ekosistem Leuser. Hingga Kamis (3/11) sore, sudah terkumpul sekitar 70 ribu tanda tangan dalam petisi yang digalang di Change.org.

“Kami menyerahkan 60 ribuan lebih tandatangan petisi ke Presiden Joko Widodo hari ini untuk menunjukkan besarnya perhatian masyarakat terhadap masalah ini, “ kata Dahlan M. Isa dari GeRAM yang juga pemulai petisi melalui siaran pers.

Geram memaparkan, ekosistem Leuser berada dalam kondisi terancam akibat Rencana Tata Ruang Aceh baru dan Rancangan Peraturan Gubernur yang membuka sebagian besar kawasan untuk konsesi usaha budidaya. Menurut Geram, hal ini mengancam pembangunan berkelanjutan, keanekaragaman hayati, sekaligus keamanan dan ekonomi masyarakat Aceh seluruhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement