REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sutradara Nia Dinata mengatakan apresiasi publik Jepang terhadap film-film Indonesia yang tayang di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF), membuatnya terkesan. Menurut Nia, Rabu (26/10), penghargaan yang diberikan masyarakat Jepang sudah terlihat mulai dari pelaksanaan karpet merah TIFF ke-29 pada Selasa (25/10), yang turut dihadiri Perdana Menteri Shinzo Abe.
Ia mengaku kaget ketika disodori poster film "Three Sassy Little Sisters" untuk ditanda tangan saat gelaran karpet merah. Tidak hanya itu, setelah penayangan "Three Sassy Little Sisters" hari ini di Toho Cinema Roppongi Hills, Nia juga tidak menyangka bahwa salah satu penonton mengaku cukup mengenal lagu-lagu Titiek Puspa jaman dulu.
Hal yang sama juga dirasakan Shanty Paredes dan Tara Basro. Tara mengatakan suasana di TIFF, khususnya di karpet merah, jauh berbeda dibandingkan ajang festival lain. "Kalau di sini orangnya lebih menyenangkan, lebih seru," katanya, yang dibenarkan oleh Shanty.
Nia Dinata, Shanty Paredes, Tara Basro dan Tatyana Akman hadir di Tokyo untuk mengikuti serangkaian acara TIFF, di antaranya karpet merah, sesi pemutaran film, dan tanya jawab bersama penonton.
Crosscut Asia
Film garapan Nia Dinata "Three Sassy Little Sisters" atau "Ini Kisah Tiga Dara" merupakan satu dari 10 film Indonesia yang tayang di program Crosscut Asia #3: Colorful Indonesia, TIFF. Nia berpendapat, film-film yang terpilih tersebut telah mewakili warna Indonesia. "Menurut aku, dari segi sutradaranya, sangat mewakili," katanya.
Namun, ujarnya, berapa pun banyaknya film Indonesia yang tayang di sebuah festival, meski hanya satu judul saja sudah dapat mewakili warna Indonesia. "Karena film itu kan potongan dari gambaran Indonesia," ujarnya, dikutip dari Antaranews.