Kamis 20 Oct 2016 06:33 WIB

Grab Tawarkan Fitur Berbagi Tebengan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Grab menawarkan opsi Grabhitch alias menebeng. Fitur ini menawarkan pilihan perjalanan dengan berbagi biaya antara pengemudi dan penumpang.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Grab menawarkan opsi Grabhitch alias menebeng. Fitur ini menawarkan pilihan perjalanan dengan berbagi biaya antara pengemudi dan penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan orang melakukan perjalanan dari pinggiran kota menuju Jakarta setiap harinya hingga menimbulkan kemacetan. Grab mencoba memberi solusi masalah ini dengan meluncurkan GrabHitch, sebuah layanan baru yang dapat memberikan tebengan bagi pengemudi dan penumpang yang searah.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, sebagai platform pemesanan layanan kendaraan Grab mencoba memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di keseharian masyarakat. Mulai dari kemacetan hingga biaya operasional kendaraan atau biaya angkutan umum yang menguras kocek.

Dari mendengar apa yang dibutuhkan masyarakat inilah menurut Ridzki lahir ide GrabHitch (Nebeng). Layanan ini akan mempertemukan pengemudi dengan penumpang yang memiliki tujuan searah. Dengan begini katanya, penumpang dan pengemudi dapat berbagi biaya perjalanan.

"Pengemudi bisa mendapat tambahan untuk beli bensin dan penumpang bisa mendapat tebengan dengan harga yang lebih terjangkau. Lebih jauh layanan ini bisa membuka koneksi lebih luas,"  kata Ridzki saat peluncuran GrabHitch (Nebeng) di Senayan Golf Club, Rabu (19/10).

Menurut Ridzki, Grab berharap layanan baru ini dapat membantu mengatasi masalah transportasi di Jakarta. Sebab selama ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jakarta 16 Februari 2015 lalu ada sebanyak 69,46 persen dari 1,38 juta warga yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dari wilayah pinggiran ke pusat kota.

Selain itu, layanan ini juga menurut Ridzki bisa menjawab kebutuhan akan pengemudi di jam-jam sibuk. Sebab biasanya akan sangat sulit mendapat pengemudi, terutama untuk jarak jauh pada jam sibuk.

"Sehingga semakin banyak pengemudi yang tersedia untuk mengatasi kebutuhan transportasi pada jam sibuk pagi dan sore," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement