Selasa 04 Oct 2016 06:35 WIB

Menlu Prancis Buka Suara Soal Perampokan Kim Kardashian

Polisi berjaga di luar kediaman pribadi yang menjadi tempat Kim Kardashian kerampokan di Paris, Senin (3/10).
Foto: AP
Polisi berjaga di luar kediaman pribadi yang menjadi tempat Kim Kardashian kerampokan di Paris, Senin (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Kepolisian Paris terus melanjutkan pencarian terhadap lima perampok yang mengikat Kim Kardashian serta menggasak perhiasan senilai hampir 11,5 juta dolar AS, Senin (3/10 dinihari waktu Paris.

Peristiwa tersebut menyebabkan banyak orang mempertanyakan keamanan Paris. Termasuk membuat Menteri Luar Negeri Prancis angkat suara.

"Apa yang terjadi sangat disayangkan dan mereka yang bertanggung jawab harus dihukum," ujar Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault. "Kami berupaya penuh untuk memastikan keselamatan masyarakat Prancis termasuk mereka yang berkunjung ke Prancis dan terutama turis," katanya.

Perampokan dilakukan oleh lima pria yang mengenakan jaket mirip petugas polisi. Mereka disebut memaksa petugas jaga malam menunjukkan di mana Kim menginap. Petugas resepsionis bahkan disebut diborgol demi memuluskan aksi.

Saat perampokan, Kim dikatakan ditodong dengan senjata di kepalanya sementara mereka merampok perhiasan Kim. Ia lalu mengikat Kim dan menguncinya di kamar mandi sementara mereka kabur.

Menurut polisi, pelaku kabur menggunakan sepeda. Perampokan ini menjadi kabar di seluruh dunia termasuk menjadi keprihatinan banyak selebritas, dilansir dari BBC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement