REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Binatang dan budaya selfie yang merebak nampaknya tak bisa beriringan. Hal itu dibuktikan, ketika tahun lalu Todd Falster menemukan seekor ular berbisa dan memeliharanya selama satu tahun.
Suatu hari ia merasa ular peliharaannya tersebut telah jinak, sehingga ia memutuskan untuk mendokumentasikannya dalam sebuah foto. Namun, saat Todd mulai berswafoto, ular peliharaannya justru menggigitnya. Walhasil, Todd harus mondar-mandir ke dua rumah sakit untuk mendapat penanganan anti-bisa, guna menyelamatkan hidupnya.
Meski demikian, nampaknya berita yang tersebar itu tidak membuat setiap orang berhenti melakukan budaya selfie dengan binatang buas. Seminggu setelah berita Todd terpublikasi tahun lalu, dilansir Phone Arena, Kamis (29/9) seorang pria yang menemukan seekor ular berbisa di ladang pertanian milik keluarganya.
Berharap Alex Gomez lebih cerdik dan belajar dari pengalaman Todd, namun justru penyakit swafoto muncul dalam dirinya. Saat menemukan ular tersebut, Alex tidak memanggil pawang ular, atau orang yang mampu menangani ular itu, malah ia melakukan selfie bersama dengan ular berbisa tersebut.
Saat ini, genap satu tahun setelah kejadian Alex dan Todd berswafoto dengan ular berbisa. Diharapkan mampu meningkatkan pengalaman dan lebih belajar dari pengalaman untuk setiap orang. Namun, ternyata itu tak mengubah kebiasaan yang telah membudaya.
Seekor ular Piton yang tengah dievakuasi dari areal sekolah di utara India, Kota Rajasthan, menimbulkan huru-hara orang sekitar untuk menyaksikan. Tak ketinggalan, budaya selfie yang merekat pada pengguna gawai era saat ini, membuat seorang pria mencoba mendokumentasikan aktivitas orang-orang yang sedang merelokasi ular. Pria tersebut berusaha mengambil foto bersama Piton di samping orang yang memegang kendali bagian depan ular.
Bisa ditebak akhirnya. Pria itu tergigit ular Piton di bagian kanan lengannya. Beruntung masih bisa diselamatkan, dan tak mengalami luka serius seperti Todd dan Alex tahun lalu.