REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang takut bertemu dokter gigi, tak terkecuali seorang Adolf Hitler. Meskipun dokter gigi bertugas untuk mencabut gigi dan mengurangi rasa sakit, satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut tetap saja menciptakan rasa sakit pada gigi. Nyeri dari jarum suntik pada gigi membuat fobia sebagian orang.
Dokter gigi bahkan menjadi salah satu profesi paling ditakuti di dunia. Dilansir dari Unrealfacts, Rabu (29/9), alasan yang menyebutkan Hitler takut pada dokter gigi sebetulnya masih simpang siur karena yang bersangkutan tidak pernah mengakuinya secara langsung semasa hidupnya.
Satu-satunya yang menguatkan dugaan tersebut adalah pengakuan dokter gigi yang pernah bekerja untuk Hitler. Pada akhir Perang Dunia II, dokter gigi Hitler yang bernama Johannes Blaschke ditangkap dan ditahan hingga 1948. Itu karena sang dokter selalu rutin mengingatkan sang mantan diktator akan kesehatan giginya dan meminta ketua Partai Nazi kelahiran Austria itu untuk tidak menunda pemeriksaan giginya.
Blaschke mencontohkan pada 1944 Hitler seharusnya melakukan pengobatan untuk akar gigi, namun batal. Politisi Jerman itu justru pergi ke Pertempuran Bulge.
Hitler selalu membuat alasan untuk tidak rutin memeriksa kesehatan giginya. Sekitar 1934 dan ketika perang pecah, Hitler maih melakukan pemeriksaan gigi rutin dalam interval tiga hingga empat bulan sekali. Sayangnya ketika perang di Eropa meletus, semuanya berhenti.
Kesehatan gigi Hitler terus memburuk dari waktu ke waktu, bahkan dia memiliki sejumlah gigi berlubang yang tak juga diobati. Ada juga giginya yang patah, berubah warna, longgar, bahkan radang gusi. Hitler dikabarkan memiliki halitosis mengerikan di mana mulutnya seperti pikirannya, dalam keadaan rusak total.
Meski Hitler tak pernah secara langsung mengakuinya, cerita Blaschke mengasumsikan seorang Adolf Hitler takut dokter gigi. Kondisi kesehatan giginya yang buruk dan terus mencari alasan untuk tidak bertemu dokter gigi mengesankan Hitler mengidap odontophobia atau fobia dokter gigi.