REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengenalkan budaya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Masih Susanti pun berusaha memenuhi itu dengan menampilkan boneka dengan pakaian adat dari 34 provinsi di gerainya dalam pameran Fashion and Craft di Hall A JCC, Jakarta Pusat yang berakhir Ahad (25/9) kemarin.

Ide membuat boneka dengan latar belakang kekayaan budaya Indonesia, melalui pakaian adat pernikahan tradisional, tidak muncul begitu saja. Susanti mengakui jika idenya di dapat dari temanya yang hobi membuat boneka. Idenya juga berbaur dengan sang kakak.

“Ada temen saya awalnya buat boneka saja tapi single. Dia lebih cenderung ke perempuan aja. Karena saya sering main ke tempat dia ternyata banyak custumer yang datang. Saya lalu menawarkan diri. Lalu karena kakak saya juga jahit baju pengantin,” ujar Susanti.

Dengan membeli boneka polos yang di import dari luar negeri, Susanti menggunakan sisa kain perca habis pakai jahitan baju orderan pengantin kakaknya. Akhirnya menjadi sepasang boneka cantik yang dibalut dengan baju pernikahan adat tradisional dari berbagai daerah.

Untuk menyelesaikan satu buah boneka dari mulai pola, membutuhkan waktu tiga jam lebih. Untuk satu pasang boneka, Susanti mengaku membutuhkan waktu satu hari. Semuanya itu juga sangat tergantung dengan mood.

Satu pasang boneka dibanderol Susanti dari harga Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu semua item. Sementara untuk pembelian grosiran akan diberikan harga reseler. Dengan sekaligus berjualan Susanti berharap bisnisnya dapat memberi pengetahuan kepada generasi muda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika