REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Daniel Radcliffe merasa jika Hollywood sangat kental dengan unsul rasis. Industri film Amerika nyatanya tidak bisa melepaskan hal-hal yang justru saat ini harus dilepaskan.
"Saya pikir itu cukup tak terbantahkan. Kami suka berpikir tentang diri kita sebagai industri yang sangat, sangat progresif, tapi kami telah tertinggal dalam segala macam bidang," kata pemeran Harry Potter ini dikutip dari EW, Kamis (22/9).
Dalam perannya terbaru, Radcliffe melemparkan beberapa penghinaan rasial yang cukup mengerikan dalam konteks apapun. Di film terbarunya Imperium, bintang Swiss Army Man berperan sebagai agen FBI yang menyamar yang menetapkan untuk menyusup sekelompok neo-Nazi. Dia menyelami karakter yang lebih dalam ke kelompok-kelompok pembenci Amerika, dan dia terkejut untuk mengungkap kebencian tajam dan rasis di jantung organisasi-organisasi ini.
Radcliffe pun pernah mengungkapkan tuduhan anti-Semitisme dalam partai buruh Inggris. Pendapat terbaru seputar rasis, pemeran Woman in Black ini juga ikut berpendapatan tentang Donald Trump yang membangkitkan perasaan ketakutan dan kebencian.
"Pria istimewa ini telah entah bagaimana berhasil meyakinkan orang-orang yang bukan bagian dari elit, dan bahwa dia seorang pria dari orang-orang," kata Radcliffe.