Rabu 14 Sep 2016 17:56 WIB

Penelitian: Selfie Tingkatkan Kebahagiaan Mahasiswa

Wisatawan selfie di dekat patung Singa, Singapura (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Wisatawan selfie di dekat patung Singa, Singapura (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Hasil penelitian terbaru menyebutkan, memfoto diri sendiri untuk diunggah ke media sosial, atau lebih poluler dengan istilah selfie (swafoto), tenyata punya dampak positif pada mahasiswa. Salah satunya meningkatkan kebahagiaan.

Penelitian ini dilakukan akademisi dari Universitas California-Irvine dan didokumentasi dalam Jurnal "Psychology of Well-Being". Partisipan terlibat sebanyak 41 mahasiswa, terdiri dari 28 perempuan dan 13 laki-laki. Mereka diuji dan diamati selama empat pekan.

Mahasiswa itu pada mulanya diundang untuk wawancara tidak resmi, mengisi daftar pertanyaan persetujuan. Mereka kemudian melanjutkan kegiatan harian secara normal sambil terlibat dalam penelitian tersebut.

Peserta kemudian dibagi menjadi tiga kelompok dengan tugas berbeda. Tugas itu membantu peneliti menjawab pertanyaan seputar bagaimana sejumlah tindakan dalam selfie --seperti tersenyum, berkaca, dan membaginya ke orang lain-- berdampak pada kejiwaan seseorang.

Kelompok pertama bertugas mengambil selfie sambil tersenyum. Yang kedua memfoto objek-objek tertentu yang membuat bahagia. Sementara yang terakhir mendapat tugas yang sama dengan kelompok kedua, namun harus mengirimnya ke orang lain.

Pada pekan pertama, para mahasiswa itu mencatat kejiwaan (mood) mereka dengan menggunakan aplikasi telepon pintar. Mereka kemudian menggunakan aplikasi yang berbeda untuk mengambil selfie dan mencatat kondisi emosional selama tiga pekan berikutnya.

Peneliti kemudian menganalisis hampir 2.900 ukuran kondisi emosional sepanjang periode penelitian. Mereka menemukan bahwa para peserta mengalami peningkatan mood yang positif.

Sejumlah peserta dari kelompok selfie mengaku menjadi lebih percaya diri dan merasa puas dengan foto-fotonya. Kelompok kedua menjadi lebih apresiatif dan reflektif. Sementara yang terakhir menjadi lebih tenang dan mengatakan bahwa hubungan baik dengan keluarga membantu mereka menghilangkan stres.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa melakukan sesuatu yang membawa kebahagiaan--dengan menggunakan aplikasi selfie--bisa meningkatkan kondisi emosional positif," kata peneliti kepala Yu Chen.

"Hasil ini secara khusus merupakan informasi yang bermanfaat bagi para mahasiswa karena mereka menghadapi banyak tekanan," kata dia.

Chen bahkan mengatakan bahwa telepon pintar bisa digunakan sebagai perangkat penghilang stres. "Berita baiknya, sebagian besar mahasiswa selalu membawa telepon pintar yang bisa digunakan sebagai penghilang stress. Banyak aplikasi dan media sosial yang bisa digunakan untuk mengirim gambar diri sendiri," kata dia.

Sementara itu, Gloria Mark, guru besar informatika dari universitas sama, mengatakan bahwa penelitian Yu membalik anggapan umum bahwa teknologi selalu membawa dampak buruk. "Banyak laporan di media mengenai dampak negatif teknologi yang kita gunakan. Tapi kini ada upaya penelitian yang fokus pada komputasi positif. Studi ini adalah salah satu yang menunjukkan bahwa perangkat pintar bisa menguntungkan bagi penggunanya," kata Mark.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement