Ahad 11 Sep 2016 14:59 WIB

Mau Pakai Tato? Coba Pikir Lagi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Agung Sasongko
Tato wajah
Foto: Dailymail
Tato wajah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tergoda ingin pasang tato? Sebaiknya Anda pikir-pikir lagi, karena sudah banyak pengguna tato yang menyesalinya.

Menurut British Association of Dermatologists, sekitar 20 persen orang dewasa di Inggris punya tato, dan hampir sepertiga dari mereka ingin menghapusnya. Namun, penghapusan tato harus melalui proses yang panjang dan hasilnya tak jarang mengecewakan.

"Bisa diperlukan tiga sampai 12 sesi terapi laser dengan jeda enam minggu tiap sesi, tergantung seberapa dalam dan berapa lama usia tato," ungkap Nick Lowe, konsultan dan pakar kulit dari Klinik Cranley di London.

Lowe mengatakan, sinar kuat dari laser memanaskan dan menghancurkan tinta tato menjadi partikel kecil untuk diekskresikan tubuh. Akan tetapi, tato tidak benar-benar terhapus walau seefisien apa pun jenis laser yang digunakan.

Meski warnanya hilang, masih akan ada semacam bentuk transparan yang membekas pada permukaan kulit. Apalagi, tato dengan warna tinta kuning dan merah yang bisa menimbulkan masalah yang lebih kompleks.

Panas dari laser bisa menyebabkan kulit melepuh, jaringan parut, kerontokan rambut, serta berpotensi merusak melanin atau pigmen warna pada kulit, rambut, dan mata. Tubuh bagian atas disebut Lowe tidak mudah mengalami efek itu, namun bagian lengan dan kaki kerap sembuh lebih lambat.

Badan Kimia Eropa (ECHA) memperingatkan, tinta tato tidak pernah benar-benar teruji aman, dan dalam beberapa kasus menyebabkan reaksi alergi dan gatal akut. Masalah potensial lainnya akibat pemasangan tato termasuk sensitivitas terhadap matahari, infeksi resisten antibiotik, hingga hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement