REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerja sama dengan PT Mundipharma Healthcare Indonesia mengajak masyarakat untuk memeringati Hari Peduli Kanker Limfoma (kanker kelenjar getah bening) sedunia melalui kegiatan fun charity run. Kegiatan bertajuk RetroRun ini merupakan ajang lari mundur pertama yang pernah diadakan di Indonesia.
Ketua YKI, Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan, kegiatan yang diadakan tepat pada 18 September 2016 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini terhadap pengakit kanker termasuk kanker limfoma. "Kalau kita bisa deteksi dini dan mengedukasi dengan baik maka akan mengurangi beban pasien kanker," kata Aru dalam konferensi pers RetroRun di kawasan Jakarta Selatan, Senin (5/9).
Aru yang juga Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) mengaku sangat prihatin dengan jumlah penderita dan kematian akibat kanker yang meningkat tajam. Hal ini disebabkan karena penderita terlambat menyadari bahwa mereka sudah terkena kanker.
Selain itu, meningkatnya prevalensi penderita kanker dari tahun ke tahun juga disebabkan kurangnya kesadaran untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, menjaga asupan makanan dan menjaga pola pikir untuk terhindar dari stress.
Untuk itu, Aru menegaskan, sosialisasi dan edukasi mengenai kanker sangat diperlukan sekali di Indonesia. Melalui kegiatan RetroRun ini, Aru berharap, kesadaran masyarakat untuk deteksi dini semakin meningkat sehingga bisa menurunkan angka stadium dan kematian akibat kanker.