Sabtu 20 Aug 2016 21:41 WIB

Jazz Gunung Bromo Anugerahkan Penghargaan kepada Ireng Maulana

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Tohpati Ethnomission dalam Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/7) petang.
Foto: Antara/Musyawir
Tohpati Ethnomission dalam Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/7) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Ada tradisi baru yang diperkenalkan dalam Jazz Gunung Bromo mulai tahun ini. Trio penggagas  Jazz Gunung; Sigit Pramono, Butet Kertaredjasa, dan Djaduk Ferianto, memberikan penghargaan kepada para tokoh yang berjasa dalam perkembangan jazz di tanah air.

Tokoh pertama yang mendapat kehormatan ini adalah almarhum Ireng Maulana. Penghargaan diterima oleh putra kedua Ireng yang hadir pada acara Jazz Gunung Bromo 2016 di Jiwa Jawa Resort, Tomi Maulana. "Ireng Maulana adalah tokoh penting dalam perjalanan jazz Indonesia, dia menginisiasi festival jazz pada era 80-an," jelas Butet, Sabtu (20/8).

Semasa hidupnya, Ireng Maulana dikenal sebagai musisi yang konsisten menekuni jazz. "Untuk menggelar konser jazz, seorang Ireng Maulana sampai harus menjual tanah untuk membiayai," kenang Tomi sang putra.

Berkat inisiatif Ireng Maulana, kini bermunculan beraneka festival jazz yang terinspirasi dari pergerakannya. Menurut Butet Indonesia adalah bangsa yang unggul dalam bidang seni. Sepatutnya pemerintah memberikan apresiasi dan dukungan kepada para seniman yang telah mengharumkan Indonesia.

Penggagas Jazz Gunung yang sekaligus owner Jiwa Jawa Resort, Sigit Pramono menegaskan pemberian penghargaan semacam ini akan dilakukan pada Jazz Gunung tahun-tahun mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement