REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vidi Aldiano akan kembali terlibat dalam perayaan HUT Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara, besok. Tidak sebagai pengisi acara, Vidi akan terlibat dalam perancangan dan pemasangan tata suara yang akan digunakan sepanjang acara.
Bersama adik dan ayahnya, Vidi menjalankan bisnis tata suara (Sound System) yang telah dipercaya mengerjakan berbagai acara besar. Termasuk HUT Kemerdekaan.
Vadi Akbar, adik dari Vidi Aldiano mengatakan, pihaknya sudah enam tahun dipercaya untuk mengurusi permasalahan tata suara di Istana Negara.
"Kami V8Sound.com, perusahaan pembuat tata suara karya anak bangsa sudah enam tahun dipercaya Istana untuk acara yang klasifikasinya 'No Option for Mistake. Jadi semua harus dirancang sebaik mungkin," ujar Vadi, Selasa (16/8).
Hingga saat ini, ujar Vadi, pihaknya tengah merancang sistem tata suara yang akan digunakan di Istana besok.
"Sistem design masih seperti tahun lalu. Hanya jenis speakernya yang diperbaiki. V8 Soekarno yang dulu aktif kini dibuat pasif agar lebih tahan terhadap hujan. Bulan Agustus ini hampir sepanjang hari hujan," kata Vadi.
Sementara Harry Kiss, ayah dari Vadi dan Vidi mengatakan, pihaknya merancang beberapa speaker baru yang khusus digunakan untuk HUT ke-71 kemerdekaan RI.
"Misalnya V8 Legend Titiek Puspa yang menggunakan teknologi ribbon magne planar. Diberi nama ini karena rancananya atas ide Eyang Titiek Puspa, beliau ingin speaker warnanya merah putih dan ada logo garuda emas diatasnya," ujar Harry Kiss.
Tidak hanya di Istana, dalam peringatan kemerdekaan kali ini juga akan diisi dengan prosesi bendera pusaka yang dibawa dengan kereta kuda dan pengawal keraton dari Monas menuju Istana Merdeka.
"Speaker lain yang kami rancang misalnya V8 Seri Istana, V8 Karimata dan hal yang baru adalah kami menempatkan V8 Raisa alias Mobile Sound pengurai massa yang jangkauanya mencapai 1,5 kilometer. Akan dipasang dan Insya Allah terdengar sampai Sarinah," ujar Vidi Aldiano.
Seri-seri speaker itu dirancang dan dibuat khusus untuk HUT ke-71 RI tahun dan tidak untuk tujuan komersial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika