REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Memotret untuk kemudian menempatkannya secara digital sudah jadi kebiasaan usang bagi orang-orang Korea Selatan yang kini biasa mengambil foto pada level lebih maju dengan memotret diri sendiri secara tiga dimensi (3D) yang juga dilakukannya untuk bayi-bayi dan binatang peliharaan mereka.
"Saya sungguh menginginkan gambar 3D putra saya untuk diitunjukkan kepada dia ketika dia sudah besar nanti yang tidak bisa saya lakukan saat ini," kata wanita berusia 31 tahun bernama Lim Su-jung dilansir laman Digitaltrends Senin (15/8).
Bersama anaknya yang berusia dua tahun, Lim ber-selfie di sebuah studio foto di Seoul milik Ioys, sebuah perusahaan percetakan foto 3D yang diluncurkan pada 2014 dan membuka cabang kelimanya di Korea Selatan akhir pekan lalu.
"Dia (anaknya) sedang lucu-lucunya," kata Lim.
Untuk memotretnya, Lim meletakkan bayinya itu pada sebuah booth di mana lebih dari 100 kamera secara simultan mengabadikan si balita dari berbagai sudut.
Pencetakan dilakukan di sebuah pabrik di Seoul di mana foto-foto membentuk cetak biru digital untuk sebuah mesin yang menghasilkan gambar berukuran tinggi 5 cm sampai 30 cm dengan menggunakan sekitar 1.000 lapisan bubuk gipsum.
Harga untuk foto 3D ini mulai dari 110.000 won (Rp1,1 juta) dan bisa tiga kali lebih mahal dari itu.
"Yang mengunjungi studio kami mulai dari sepasang kekasih, keluarga, bayi sampai binatang peliharaan," kata Lee Si-cheon, asisten manajer di Ioys.