Selasa 16 Aug 2016 07:11 WIB

Kisah di Balik Batik Motif Rudy Habibie

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kanan) melihat-lihat koleksi baju batik yang dinamai dengan Rudy Habibie saat acara Indonesia Berkarya di Galeri Batik Keris Solo Jawa Tengah, Rabu (29/6).
Foto: Antara/Maulana Surya
Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kanan) melihat-lihat koleksi baju batik yang dinamai dengan Rudy Habibie saat acara Indonesia Berkarya di Galeri Batik Keris Solo Jawa Tengah, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batik menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang sampai saat ini masih diakui dunia. Pada hakikatnya, kain ini bergambar corak penuh dengan pesan tersirat dari setiap guratan motifnya.

Selain karena keindahannya, setiap batik di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing terutama di pulau Jawa. Salah satu batik yang dikenal di Pulau Jawa yaitu Batik Rudy Habibie.

Batik Rudy Habibie mengawali langkah Wastra Carita di Indonesia. Koleksi ini memang khusus dikreasikan sebagai bentuk apresiasi tertinggi bagi BJ Habibie, Presiden RI ke-3 yang kiprah dan jasanya masih terlihat hingga kini.

Bukan sebuah kebetulan ketika kelahiran Carita Batik Dasa Windu bersamaan dengan peluncuran film Rudy Habibie yang bertepatan dengan ulang tahun beliau yang ke 80. "Sebagian batik di sini pernah digunakan dalam film Rudy Habibie," ungkap Rishita Dewi, founder Wastra Carita dalam sebuah kesempatan Sabtu (13/8) lalu.

Seluruh proses pembuatan mulai dari menemukan motif yang sesuai dengan karakter Habibie hingga mencanting, pewarnaan dan proses lainnya dikerjakan oleh para pembatik dari Yogyakarta dan Solo. Pembuatannya tetap berpegang teguh pada pakem dan filosofi batik untuk menjaga nuansa yang terpancar dari lima variasi kain batik Rudy Habibie.

Wastra adalah sebuah kain yang sesungguhnya punya cerita. Melalui Batik Rudy Habibie, publik dapat membaca filosofi dan kisah hidup sang Eyang dalam motif-motifnya. Sehingga dapat menggugah inspirasi bagi yang mengenakannya.

Berikut penjelasan Rishinta Dewi tentang beberapa motif yang didedikasikan khusus untuk BJ Habibie.

    

Motif yang menyerupai kepala manusia dengan bunga yang mekar penuh di atas kepalanya

Motif ini mencerminkan sosok Habibie sebagai manusia yang terilhami. Ketika usianya belum genap 15 tahun, Habibie harus kehilangan sosok ayah dan pindah ke Bandung dengan ibunya. Prestasi yang terus membanggakan hingga di bangku SMU, membuka pintu kesempatan baginya untuk melanjutkan studi ke Jerman. Ilmu dan prestasinya yang terus berkembang di sana, sebagai perwujudan ilham dan tekad yang kuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement