Ahad 07 Aug 2016 08:40 WIB

Ketika Pucuk Rebung Jadi Motif Utama Batik

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Motif Pucuk Rebung pada koleksi Ambah Batik.
Foto: dok Ambah
Motif Pucuk Rebung pada koleksi Ambah Batik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambah Batik mengangkat satu motif batik sebagai DNA rancangan busananya, yakni Pucuk Rehung. CEO PT Ambah Karya Kreativitas, Dian Rimandra Handayani, menjelaskan pucuk rebung merupakan motif Melayu yang sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia ini mengandung nilai filosofis dimana hidup manusia harus memberikan manfaat bagi orang lain. Memiliki harapan kekuatan layaknya pohon bambu yang tak mudah runtuh.

Pucuk Rebung adalah sesuatu yang bisa meningkatkan persaudaraan eratnya budaya Indonesia, kayanya budaya Indonesia. Pucuk Rebung hadir di motif dari Riau, Sumatra Kalimantan, Jawa. Bahkan motif Betawi juga ada Pucuk Rebung. “Jadi tujuannya adalah memperkaya motif khas kita sendiri,” katanya.

Ia menambahkan selama ini Pucuk Rebung hanya ditampilkan sebagai sisi atau ujung dari kain. Sekarang Dian ingin Pucuk Rebung menjadi motif inti. Ketika orang memakai motif Pucuk Rebung maka artinya hidup mereka adalah berkualitas dan memberi manfaat untuk orang lain.

Wanita yang telah menjalani beberapa bidang usaha lain, khususnya di dunia Food and Beverage mengungkapkan keistimewaan motif Pucuk Rebung pun ditampilkan lewat sebuah peragaan busana tunggal Kamis (4/8) di Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sebanyak 48 set busana pria dan wanita dihadirkan dalam empat sekuen mulai dari gaya kasual semi formal, formal hingga semi adibusana.

Sekuen pertama diawali dengan deretan busana siap pakai yang didominasi palet merah yang dipadu sentuhan hitam serta keemasan. Koleksi hadir dengan gaya modern sekaligus elegan lewat potongan jumpsuit, wrapped dress, cape setelan blazer dan celana serta sheath dress. Motif Pucuk Rebung hadir bersama motif-motif bunga yang dikreasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya tradisional yang tetap selaras dengan modernitas.

Dilanjutkan dengan koleksi bernuansa biru, kali ini batik dikombinasikan dengan material transparan serta potongan yang lebih berani. Siluet yang mengikuti lekuk tubuh mini dress, cropped top hingga gaun dengan belahan tinggi merefleksikan wanita modern yang berani tampil beda.

Sementara pada pria hadir dengan tampilan yang lebih kasual lewat padu celana bermuda dan kemeja serta jas batik. Masih dari koleksi ready to wear, sekuen ketiga menampilkan busana yang lebih formal, misterius nan glamor lewat kombinasi palet hitam-emas. Nuansa glamor lebih kental dengan penambahan material lace serta payet yang membentuk motif batik.

Pucuk Rebung ditampilkan lebih atraktif, dengan penempatan motif pada hem, bagian tengah maupun

keseluruhan busana.

Sebagai penutup, hadir sembilan set busana glamor nan megah. Ballgown, jumpsuit, mini dress hingga sheath dress dilengkapi dengan coat dan train panjang yang semakin menonjolkan keistimewaan dari motif Pucuk Rebung. Bordiran serta payet dikerjakan dengan mendetail, menunjukkan indahnya ragam kerajinan tangan para pekerja seni lokal.

Koleksi ini menunjukkan bahwa Pucuk Rebung bisa jadi primadona dalam segala model busana, dengan napas internasional tanpa melupakan jati diri bangsa. Semua koleksi menggunakan batik tulis sutera baron,

thai silk, katun, batik cap dan kombinasi tulis katun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement