REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses menyelenggarakan perhelatan musik jazz di Bromo selama tujuh tahun, Jazz Gunung untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan Ijen Summer Jazz. Acara ini rencananya akan dihelat di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Founder Jazz Gunung Indonesia, Sigit Pramono, mengatakan Ijen Summer Jazz masih mengangkat semangat yang sama untuk memberikan apresiasi terhadap musik jazz etnik di Tanah Air dengan mengkolaborasikannya dengan alam Indonesia. Jazz Gunung tetap ingin mengembangkan tempat tujuan wisata dan memajukan perekonomian penduduk setempat.
"Kami ingin mempromosikan dan menjual tempat-tempat yang indah, yang kadang dipromosikan dengan cara yang salah," ujar Sigit saat ditemui dalam acara konferensi pers Ijen Summer Jazz, di Jakarta, Kamis (22/7).
Hal yang membedakan dengan Jazz Gunung Bromo, Sigit mengatakan adalah ketinggian tempat pagelaran Jazz di Ijen yang lebih rendah hanya 600 meter di atas permukaan laut. Ijen juga memiliki keistimewaan tersendiri yaitu kaldera Gunung Ijen yang berwarna biru tosca, serta fenomena blue fire.
"Tapi kami tidak bermain jazz di bibir kawah Ijen karena cukup berbahaya," ungkapnya.
Tata letak panggung Ijen Summer Jazz berbentuk amfiteater terbuka berlatarkan pemandangan keindangan gunung Merapi, Raung, dan Meranti. Hanya saja panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen ini hanya mampu menampung 300 penonton.
Ijen Summer Jazz rencananya akan diadakan tiga kali, yaitu pada 30 Juli 2016, 10 September 2016, 22 Oktober 2016. Tiket sudah bisa didapatkan mulai 16 Mei 2016 di situs www.jazzgunung.com atau dengan mengirim email ke [email protected] atau [email protected].