Kamis 21 Jul 2016 22:30 WIB

Komandan Lantamal VI Larang Prajuritnya Main Pokemon Go

Penggemar game berburu pokemon di layar androidnya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (15/7).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Penggemar game berburu pokemon di layar androidnya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Yusup melalui Asisten Intelijennya, Kolonel Laut (E) Ibnu Anas meminta seluruh prajuritnya untuk tidak ikut bermain Pokemon Go yang saat ini banyak dimainkan semua kalangan.

"Ini adalah kebijakan pimpinan dan semua prajurit tanpa terkecuali harus menaatinya. Tidak boleh ada prajurit yang bermain Pokemon Go, " ujarnya saat memberikan pengarahan di Lantamal VI Makassar, Kamis (21/7).

Ibnu Anas dalam pengarahannya itu menyampaikan agar tidak menggunakan atau memainkan game Pokemon Go di lingkungan basis, kesatrian atau mess maupun objek vital lainnya di Lantamal VI.

Salah satu yang menjadi pertimbangannya karena kesatrian militer seperti Lantamal VI masuk kategori daerah terbatas, makanya kesatrian ini dijaga 24 jam oleh personil militer. "Kesatrian militer ini dijaga 24 jam oleh prajurit dan ini adalah daerah terbatas tidak boleh sembarangan masuk. Makanya, game ini dilarang," katanya.

Ia menegaskan jika permainan pokemen go dinilai rawan dimainkan lantaran dianggap mampu membocorkan lokasi yang seharusnya dirahasiakan bila dimainkan di instansi militer ini karena game tersebut menggunakan kamera real time yang terhubung dengan sistem GPS.

"Coba bayangkan kalo ada lima orang saja menggunakan game pokemon di kesatrian Lantamal VI, mereka menyebar mencari makhluk Pokemon, sudah bisa dipastikan hanya butuh waktu 5-10 menit seluruh aktivitas dan lokasi ini sudah terekam semua," jelasnya lulusan AAL 39 itu.

Selain itu Asintel Danlantamal VI juga meminta agar anggota dan PNS di Lantamal VI memberikan pemahaman kepada pihak keluarga untuk mencegah timbulnya dampak negatif yang ditimbulkan dari permainan tersebut.

"Jadi saya berharap kepada semua anggota maupun PNS agar memberikan pemahaman ini kepada anggota keluarganya dan tidak sembarangan bermain game yang dapat membocorkan rahasia Mako," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement