Sabtu 16 Jul 2016 21:55 WIB

Gubernur Aceh Buka Temu Penyair 8 Negara

Beberapa buku antologi puisi yang dluncurkan pada Temu Penyair Internasiinal 8 Negara di Aceh, Jumat (15/7) malam.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Beberapa buku antologi puisi yang dluncurkan pada Temu Penyair Internasiinal 8 Negara di Aceh, Jumat (15/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH  – Gubernur Aceh H Zaini Abdullah membuka Temu Penyair 8 Negara di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Jumat (15/7/2016) malam.  Acara yang dilaksanakan Dinas Kebudaayan & Pariwisata Aceh bekerja sama dengan Lapena itu akan berlangsung di Banda Aceh, 15-18 Juli 2016.

Menurut Koordinator Aceh, Helmi Hass, peserta yang diundang  pada temu penyair pertama di Aceh ini, berjumlah 120 orang. Minat peserta untuk hadir ke Aceh sangat tinggi, sehingga banyak penyair ingin ikut jadi peserta.

“Awalnya panitia berencana  mengundang sekitar 100 orang, namun dalam pejalanan bertambah jadi 120 orang,” sebut Helmi.

Sebelum acara pembukaan,  usai melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, peserta dijamu makan malam bersama dan ramah tamah dengan Gubernur Aceh di pendopo.

Pada malam pembukaan, Gubernur juga meluncurkan 27 judul buku karya penyair dari berbagai negara. Buku-buku tersebut  dipamerkan  dan dibedah pada acara seminar internasional, Sabtu (16/7) seharian penuh  di Gedung ACC Sultan Selim Banda Aceh.

Acara tersebut dimeriahkan ekspresi sastra dan seni. Para delegasi mewakili negara untuk membacakan puisi. Mereka adalah  Atzimba Luna Becerril (Meksiko), Amir Rahimi (Iran), Yang Seung Yoon (Korea Selatan), Nik Abdul Rakib bin Nik Hassan (Thailand), Raja Ahmad Aminullah (Malaysia), Zefri Hariff (Burnai Darussalam), Anie Din (Singapura) dan Rida K Liansi (Indonesia).

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Drs Reza Fahevi  MSi mengharapkan semua tamu dari luar Aceh  bisa merekam suasana damai Aceh, jejak budaya  dan menikmati beragam kuliner khas Aceh.  “Kehadiran tamu dari luar ke Aceh penting. Kami berharap mereka akan menjadi juru informasi positif bagi pengembangan wisata Aceh ke depan,”kata Reza Fahevi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement