Sabtu 16 Jul 2016 20:47 WIB

27 Antologi Puisi Diluncurkan di Temu Penyair 8 Negara

Buku antologi puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda berjudul
Foto: Dok AYH
Buku antologi puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda berjudul "Dari Negeri Daun Gugur" menjadi salah satu buku antologi yang diluncurkan di acara Temu Penyair Internasional 8 Negara di Banda Aceh, Jumat (15/7/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 27 judul buku antologi puisi  penyair dari sejumlah negara  diluncurkan pada acara malam Pembukaan Temu Penyair Internasional 8 negara (TP8N), Jumat 15 Juli 2016 di Anjong Mon Mata Banda Aceh.

 

Salah satu agenda Temu Penyair 8 Negara yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berkerja sama dengan Lapena (Intitute Culture & Society) Aceh, tanggal 15-18 Juli 2016 adalah launching buku puisi.

Menurut Koordinator Acara, Helmi Hass, buku puisi penyair dari luar Indonesia yang sudah siap diluncurkan dari Malaysia antologi puisi  Prof Siti Zainon Ismail, dua judul buku (Puisi Putih Sang Kekasih dan Surat dari Awan) serta Rosmiaty Shaari  (Daun Nan Bercinta).

 

Dari Singapura, antologi puisi  Anie Din (Bahtera Besar Siapa Punya) dan Korea Selatan, buku Prof Yang Seung Yoon (Spirit Budaya Korea). “Keempat penyair luar ini sudah lama mendaftar diri untuk diluncurkan bukunya dalam pertemuan penyair  8 negara di Aceh ,” kata Helmi Hass yang juga Direktur Eksekutif Lapena.

 

Sedangkan dari Indonesia , sebut Helmi, buku yang siap diluncurkan antologi puisi Maman S Mahayana (Jejak Seol), Mahwi Air Tawar (Taneyan),  Ahmadun Yosi Herfanda (Dari Negeri Daun Gugur), Isbedy Stiawan ZS (Melipat Petang ke dalam Kain Ibu).

Fakhrunnas Jabar (Air Mata Musim Gugur), Ramayani Riance (Behrouz dan Pertunjukan Hujan). Dino Umahuk (Laut Maluku Lekuk Tubuhku), Arsyad Indradi (Puisi 1500 Haiku), Ibnu Mahyudi,  dua buku (Dari Negeri Ironi dan Setengah Perjalanan), Ika Mustika (Mustika 40 Puisi), Kunni Masrohanti (Perempuan Ibu), Sastri Bakri (Kebenaran Tanpa Rasa Takut) dan Rudi Fofid Dkk (Mata Ombak).

Sementara buku penyair Aceh, tambah Helmi, masing-masing antologi puisi D Kemalawati (Bayang Ibu), LK Ara (Kau Pergi), Fikar W Eda (Sepiring Mie Aceh, Secangkir Kopi Gayo, Bertalam Giok Nagan), Rosni Idham (Nyanyian Sukma).

Antologi puisi Salman S Yoga (White Orchids Gayo Soil),  Larasati Sahara (Hujan di Atas Kertas), Mahdi Idris (Kidung Setangkai Sunyi) dan Teuku Ahmad Dadek Dkk (Jejak Jati Diri).

Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Pahlevi MSi, acara peluncuran   27 judul buku antologi puisi ini, diperkirakan yang pertama di Indonesia bahkan di Asia. “ Mudah-mudahan peluncuran buku puisi 27 penyair di Temu Penyair 8 Negara ini, menjadi cacatan sejarah bagi Aceh dan Nusantara ,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement