REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saat usia menuju 26 tahun, Taylor Swift ternyata sudah menyandang sebagai selebritas dengan bayaran tertinggi didunia. Mengutip laporan majalah Forbes, Taylor disebut telah mendapatkan 170 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 2,235 triliun tahun lalu.
Seperti dilansir dari laman Malay Mail Online, Selasa (12/7), pendapatan diva pop ini dari Juni 2015 hingga Juni 2016 adalah pendapatan tertinggi selama kariernya pada masa muda ini. Majalah tersebut mengatakan lebih dari dua kali lipat pendapatannya pada tahun sebelumnya berkisar 80 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 1 triliun.
Dia mengungguli pendapatan musisi terkenal lainnya termasuk Adele (80,5 juta dolar Amerika), Madonna (76,5 juta dolar Amerika), Rihanna (75 juta dolar Amerika) dan Bruce Springsteen (60,5 juta dolar).
Pelantun lagu Shake It Off itu juga melebihi lawannya Katy Perry yang tahun lalu menjadi musisi dengan pendapatan tertinggi 135 juta dolar Amerika, berdasarkan daftar tahunan 100 selebriti dunia dengan bayaran tertinggi versi majalah Forbes. Perry jatuh keurutan 63 dalam daftar tahun ini, pendapatannya hanya 41 juta dolar Amerika.
Pendapatan besar Swift sebagian besar datang dari tur dunia album 1989nya yang meruntuhkan rekor Rolling Stone's North American, pendapatan kotornya mencapai 200 juta dolar Amerika pada benua Eropa dalam perjalanan ke seperempat dunia.
Sementara diurutan kedua ada boy band One Direction dengan pendapatan
110 juta dolar Amerika, diikuti oleh pengarang James Patterson (95 juta dolar Amerika).
Mantan kekasih Taylor, musisi Calvin Harris, juga masuk dalam daftar
100 artis dengan pendapatan tertinggi, dia masuk dalam urutan 21 dengan pendapatan 63 juta dolar Amerika.
"Daftar 100 selebriti dengan bayarn tertinggi di dunia mengumpulkan 5,1 miliar dolar Amerika sebelum pajak, selama 12 bulan, lebih dari gabungan pendapatan kotor Belize, Gambia dan Bhutan," jelas majalah Forbes.
Editor majalan tersebut, Zack O'Malley Greenberg mengatakan kehidupan dunia hiburan berlanjut mendatangkan pendapatan yang besar. "Dari permainan sepakbola di Spanyol sampai konser di Cina, penggemar bersedia membayar untuk melihat nama besar dan ini mengendarai ekonomi selebriti untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi,'' jelasnya.