REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki kelebihan berat badan dan dianggap berpenampilan aneh membuat Bob Stone (Dwayne Johnson) dirisak semasa bersekolah. Hanya satu orang yang cukup peduli membelanya di SMU Central, seorang siswa populer bernama Calvin Joyner (Kevin Hart).
Dua puluh tahun berselang, keduanya berjumpa kembali setelah pertemanan di media sosial Facebook. Siapa sangka, Bob Stone yang memiliki nama asli Robert Weirdicht itu kini menjadi gagah dan berotot serta bekerja sebagai agen Central Intelligence Agency (CIA).
Stone sedang dalam masalah serius dan meminta bantuan Joyner yang bekerja sebagai akuntan untuk mengatasinya. Semua itu membuat mereka terlibat aksi berbahaya dan kejar-kejaran dengan agen CIA lain serta penjahat dunia kelas kakap.
Meski tidak terlalu saling mengenal di SMU, dua sekawan itu bekerja sama dengan kompak menyelamatkan dunia. Pada akhirnya, para perisak Stone semasa sekolah dulu pun kena batunya.
Film komedi aksi garapan sutradara Rawson Marshall Thurber ini mengocok perut penonton bahkan sejak awal film. Dialog kocak nan cerdas serta pembawaan lucu natural dari Dwayne Johnson "The Rock" dan Kevin Hart menjadi daya tarik utama.
Judul dan poster film memang bisa mengesankan Central Intelligence selazimnya film komedi aksi biasa. Padahal, film yang dirilis secara global pada 17 Juni 2016 ini menyiratkan sebuah pesan penting soal bullying alias perisakan.
Sutradara Thurber agaknya sengaja memilih Johnson untuk merepresentasikan korban perisakan yang mampu bangkit dan melakukan perlawanan. Lamanya waktu transisi itu, yakni 20 tahun, menggambarkan betapa seriusnya perisakan bisa berdampak bagi kejiwaan seseorang.