Senin 06 Jun 2016 08:02 WIB

Yuk, Cerdas Kelola Keuangan Ramadhan

Perencanaan keuangan
Foto:
Perencanaan keuangan

Persediaan bulanan

Suka atau tidak, mekanisme supply dan demand akan berlaku menjelang, selama dan pasca Ramadhan.  Artinya stok barang-barang yang tahan lama perlu ada di dapur keluarga kita masing-masing agar kenaikan harga barang tidak terlalu berpengaruh kepada keuangan rumah tangga kita.

Bagi yang sudah memiliki anggaran atau pos untuk Ramadhan, tinggal mengambil pos yang sudah ditabung sejak tahun lalu. Bagi yang belum, terpaksa mengambil uang tabungan yang sudah ada, dengan catatan harus mengembalikan ke pos yang sudah ada untuk bulan depannya.

Pola makan dan hidup selama Ramadhan

Jika saya tanya, apa yang terpikir oleh Anda ketika mendengar kata Ramadhan? Tentu tergantung persepsi dan pandangan kita masing-masing. Tetapi secara umum, yang terpikirkan adalah menahan dari makan dan minum.

Tetapi dikarenakan budaya konsumtif, maka Ramadhan yang identik dengan menahan makan dan minum menjadi ajang balas dendam untuk makan atau minum. Coba lihat di meja makan kita, berapa banyak makanan dan minuman yang berlebih.

Harusnya fokus ke ibadah tetapi yang terjadi menjadikan ‘surga’ kuliner di rumah kita. Jika kita terbiasa makan tiga kali sehari, selama Ramadhan berarti ada pengurangan jatah satu kali makan atau minum dikarenakan siang hari tidak makan.

Alangkah baiknya, jatah sekali makan kita itu kita sedekahkan per hari untuk orang-orang yang membutuhkan. Karena secara esensi, tidak ada perubahan terlalu besar dalam hal makanan, kita hanya mengaturnya. Jika Anda termasuk aktif di organisasi atau menjadi pengurus di berbagai asosiasi profesi, tentulah akan banyak undangan untuk Bukber (Buka Bersama), sebenarnya ini juga bisa menghemat jatah makan sore atau malam Anda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement