Senin 30 May 2016 10:11 WIB

Yuk Simak Filosofi Permainan Tradisional Berikut

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Congklak, salah satu permainan tradisional
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Congklak, salah satu permainan tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memainkan permainan tradisional bersama kawan-kawan memang menyenangkan dan menyehatkan. Tak hanya itu, ternyata masing-masing permainan juga mengandung sejumlah makna dan filosofi.

Beberapa di antaranya dipaparkan oleh Anindita Hanadhyas, Manager Umum Lima Gundu sekaligus Ketua Pelaksana 'Festival Ayo Main! Permainan Tradisional' yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, akhir pekan ini. Nah mau tahu apa saja makna filosofi dari setiap permainan tradisional itu? Yuk,simak ulasannya berikut:

 

Congklak

Lubang pada congklak ibarat jumlah hari di mana masing-masing memiliki peluang yang sama. Selain simbol dari kegiatan menabung, bisa juga dimaknai bahwa tiap hari yang kita jalani akan memengaruhi hari selanjutnya sekaligus hari dan kehidupan orang lain. 

 

Engklek

Engklek yang dimainkan melompat-lompat pada area berpetak ini ternyata memiliki makna yang berkaitan dengan masa depan. Filosofinya, engklek adalah simbol usaha manusia untuk membangun tempat tinggal sesuai dengan aturan yang ada.

 

Kelereng

Kelereng yang juga biasa disebut gundu, sangat seru jika dimainkan tiga sampai lima orang. Manfaat permainan ini adalah melatih motorik, melatih kemampuan berpikir, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi.

 

Gasing

Butuh kesabaran dan keterampilan untuk memainkan gasing yang bisa dikreasikan jadi adu putar, adu pukul, dan adu bunyi ini. Filosofi perputaran gasing pada porosnya mengibaratkan keseimbangan, konsentrasi, ketahanan, dan seni keindahan. Empat elemen yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup.

 

Galasin

Galasin alias gobak sodor memungkinkan anak-anak belajar menyusun strategi, kerja sama, dan melatih kepemimpinan. Filosofinya, peluang selalu ada, tergantung apakah seseorang itu mau berusaha atau tidak.

 

Boy-Boyan

Permainan yang berasal dari Jawa ini dimainkan oleh dua grup dengan menggunakan bola empuk dan pecahan batu/genteng/wadah yang disusun menjadi piramid. Manfaat utamanya ialah kerja sama tim dan kecepatan fisik.

(Baca Juga: Gudang Dolanan Sebut Permainan Tradisional Kaya Filosofi)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement