Senin 30 May 2016 09:49 WIB

Lima Gundu Bumikan Kembali Permainan Tradisional

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Lima Gundu menggelar ajang Festival Ayo Main!
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Lima Gundu menggelar ajang Festival Ayo Main!" di Museum Nasional, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima Gundu Event Organizer membumikan kembali beragam permainan tradisional Nusantara lewat sebuah festival unik. Mereka menggelar 'Festival Ayo Main! Permainan Tradisional' di Museum Nasional, Jakarta, yang berlangsung Sabtu (28/5) hingga Ahad (29/5).

"Ada pameran mainan tradisional, wahana permainan, talkshow psikolog anak, bazaar, dan acara berkeliling Museum Nasional," ungkap Anindita Hanadhyas, ketua pelaksana acara sekaligus Manager Umum Lima Gundu kepada Republika.co.id Ahad (29/5).

Anindita mennginformasikan, pihaknya bekerja sama dengan Gudang Dolanan Indonesia untuk menghadirkan 272 mainan tradisional dari berbagai daerah. Terdapat pula permainan yang bisa dimainkan pengunjung secara langsung yaitu galasin, gundu, boy-boyan, gasing, engklek, dan congklak.

Enam permainan itu dipilih karena bisa dilakukan dengan kerja tim lebih dari satu orang. Tidak hanya anak-anak, Anindita mengatakan, remaja dan orang dewasa juga memadati acara tersebut selama dua hari penyelenggaraan acara. Pengunjung dikenai tiket masuk seharga Rp 35 ribu per orang dan bisa bermain sepuasnya.

Ia berharap, masyarakat perkotaan yang cenderung individualis akibat akses gawai alias gadget bisa kembali membaur dan mencintai permainan tradisional. Secara ilmiah, para psikolog juga membahas hal tersebut dalam sesi bincang-bincang selama dua hari.

"Tema talkshow-nya ialah manfaat permainanan tradisional terhadap tumbuh kembang anak dan bagaimana cara menyiasati agar anak lebih tertarik memainkan permainan tradisional," tutur Anindita.

Acara tersebut sekaligus menjadi grand launching Lima Gundu yang kerap mengusung permainan tradisional dalam beragam kegiatannya. Menurut Anindita, sangat penting melestarikan kekayaan nusantara tersebut dengan membuat generasi muda memahami makna masing-masing permainan tradisional, termasuk pengetahuan tentang asal daerah dan bagaimana cara memainkannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement