REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim mengatakan, perkembangan di negara maju menunjukkan proses kreatif telah berubah dari creative thinking ke creative making. Artinya kreativitas bukan lagi diukur dari ide tetapi produk secara nyata.
"Hal ini yang mendasari perlunya ada aktualisasi ide diantaranya melalui sebuah pameran. Makanya Faber Castell menghadirkan pameran seni 'Kreativitas Tanpa Batas'," katanya, Selasa, (12/4).
Pikiran manusia memiliki dimensi tanpa batas, kreativitas sebagai bagian dari proses pikir ini juga tidak memiliki batas tergantung sejauh mana sang pemilik pikiran mau mengembangkannya. Inspirasi tersebut yang menjadi dasar tema pameran kali ini.
Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Fransiska Remila menjelaskan, kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada semua karya dari kegiatan yang pernah dilakukan oleh Faber-Castell sebelumnya, dari lomba gambar hingga menulis cerita pendek.
"Dalam kegiatan ini, selain akan menampilan karya-karya pemenang lomba, akan di hadirkan juga karya instalasi dengan menggunakan medium pensil hasil karya seniman asal Jerman, Kerstin Schulz. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang mendatangkan karya ini selain Jepang dan Singapura."
Pameran seni 'Kreativitas Tanpa Batas' akan berlangsung tujuh hari sejak 11 hingga 17 April 2016 di Lippo Mall Puri. Pameran diisi beragam kegiatan dan aksi yang berkaitan dengan seni dan sastra, di antaranya workshop menggambar komik strip bersama Beng Rahadian, workshop menghias kreatif, lomba gambar anak-anak.