REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena lagu dalam format MP3 ilegal hingga DVD bajakan di Indonesia seakan telah menjadi permasalahan lama yang tak kunjung ada jalan keluarnya. Terkait fenomena yang merugikan ini, band HiVi! ternyata memiliki cara cemerlang tersendiri untuk melawan pembajakan.
Menurut gitaris Febrian Nindyo, saat ini sudah bukan zamannya untuk melawan pembajakan dengan menyerukan 'stop pembajakan!'. Cara perlawanan seperti itu, Febrian mengatakan, tidak akan pernah ada ujungnya. Alasannya karena begitu mudahnya berbagai akses untuk membajak karya original para musisi. "Sama saja seperti melawan internet (hampir mustahil)," terang Febrian saat ditemui di JIEXpo Kemayoran dalam BNI Java Jazz Festival 2016, Jumat (4/3).
Oleh karena itu, Febrian menilai lebih baik fokus pada pemberian apresiasi terhadap musisi yang terbajak karyanya. Salah satu cara untuk memberikan apresiasi tersebut, dia mengatakan, ialah dengan cara ikut mendukung para musisi lokal dengan hadir dalam live performance para musisi tersebut.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, tentu memerlukan dukungan juga dari masyarakat khususnya penikmat musik. Oleh karena itu, Febrian menilai cukup penting bagi masyarakat untuk mulai menaruh perhatian terhadap live performance yang dilakukan oleh musisi lokal.
Untuk menarik minat masyarakat agar bersedia menonton langsung pertunjukan musik musisi lokal, Febrian mengatakan diperlukan kerja sama dengan event organizer yang baik. Kerja sama yang baik, menurut dia, dapat menghasilkan sebuah pertunjukan musik yang baik pula sehingga diminati masyarakat. "Juga, support digital music dan streaming music," kata Febrian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika