Rabu 24 Feb 2016 10:33 WIB

Eriska Rein Nilai Larangan KPI Harus Dipatuhi

Rep: Puti Almas/ Red: Andi Nur Aminah
Eriska Rein
Foto: Youtube
Eriska Rein

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali mengedarkan larangan kepada stasiun televisi untuk menyiarkan tayangan yang mengkampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Hal ini seperti penampilan lelaki yang bergaya keperempuanan atau dikenal dengan istilah banci. 

Menanggapi hal ini, aktris dan model Eriska Rein mengatakan larangan yang dikeluarkan oleh KPI pasti telah didasari berbagai pertimbangan penting. Karena itu, keputusan agar tidak ada tayangan yang menampilkan perilaku semacam itu diyakini akan memberi dampak positif bagi banyak orang. 

"KPI memang bidangnya untuk menyaring tayangan-tayangan di televisi, jadi kalau aku melihatnya mungkin acara-acara yang menampilkan itu (tokoh banci, Red), mungkin itu memang bisa memberi dampak buruk," ujar Eriska kepada Republika.co,id, Rabu (24/2).

(Baca Juga: Media Elektronik Diminta tak Eksploitasi Tayangan Kebanci-bancian)

Pemain film Kukejar Cinta ke Negeri Cina ini juga menuturkan pengaruh negatif dari adanya tayangan yang mengampanyekan LGBT, memang dikhawatirkan terjadi pada anak-anak dan remaja. Meski demikian, Eriska menilai banyak yang menampilkan karakter banci dan sebagainya hanya untuk memberi sensasi humor, sehingga penonton terhibur. 

"Kadang adanya tokoh banci itu juga bagian dari akting saja sih agar lebih lucu. Tapi bagi aku pribadi yang penting itu cara bicara, serta lelucon yang ada sesuai karena kita tahu banyak anak dan remaja yang menonton televisi," jelas Eriska. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement