Rabu 24 Feb 2016 02:47 WIB

Femmy Permatasari tak Khawatir Tayangan Kebanci-bancian

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Femmy Permatasari
Foto: Youtube
Femmy Permatasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Baru-baru ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang stasiun televisi menyiarkan tayangan yang mengkampanyekan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Hal ini seperti penampilan lelaki keperempuanan atau dikenal dengan istilah banci. Larangan ini dikatakan sebagai bentuk perlindungan terhadap anak dan remaja. Mereka dikatakan rentan menduplikasi perilaku menyimpang seperti LGBT.

Menanggapi hal ini, aktris Femmy Permatasari mengatakan tayangan yang menampilkan sosok banci di televisi hanya bersifat memberi hiburan semata. Karena itu, ia tidak merasa acara semacam itu memberi pengaruh buruk bagi banyak orang, termasuk buah hatinya.

"Bagi saya tayangan yang menampilkan banci seperti itu buat lucu-lucuan saja ya, bukan bermaksud buruk. Saya juga tidak khawatir anak saya yang laki-laki bisa terpengaruh," ujar Femmy saat dihubungi Republika, Selasa (23/2).

Perempuan berusia 42 itu menjelaskan sosok banci yang ada di televisi sering kali hanyalah akting untuk menambah unsur komedi. Bagi Femmy, mereka para pria yang pada dasarnya tidak memiliki sifat feminim tidak akan terpengaruh dengan tayangan-tayangan yang hanya dimaksudkan sebagai hiburan itu.

 

"Kalau anak saya sih justru saya bilang kalau dia kayak perempuan, nanti ya dia diketawain kayak di televisi tuh. Tapi, dasarnya anak saya memang cowok ya jadi menurut saya engggak akan terpengaruh, begitupun juga dengan orang lainnya yang normal ya," kata femmy menjelaskan.

Menurut Femmy, LGBT merupakan bawaan lahir masing-masing individu. Orang yang memiliki orientasi seksual tidak normal tersebut bukan hadir karena pengaruh lingkungan.

"Menurut saya yang seperti itu (LGBT) sudah bawaan lahir ya, jadi kita tidak boleh salahkan juga karena di mana saja pasti ada," kata Femmy.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement