REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Serikat Polisi Miami mengumumkan seruannya untuk memboikot penyanyi Beyonce yang akan konser di kota itu pada 26 April. Beyonce disebut tak mendukung penegakkan hukum.
The Guardian melaporkan pada Jumat (19/2), Presiden Miami Fraternal Order of Police, yang mewakili 1.100 petugas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan penyanyi itu berusaha memecah Amerika dengan mempromosikan Black Panthers. Beyonce, menurutnya, juga menyuarakan pesan anti-polisi yang menunjukkan bahwa dia tak mendukung penehakan hukum.
Pernyataan ini dikeluarkan Ortiz menanggapi video Beyonce di Super Bowl yang menampilkan anak-anak kulit hitam dalam menghadapi polisi. Hal tersebut, menurutnya, tak menghormati profesi polisi.
Sementara Beyonce menyatakan penghormatannya pada gerakan Black Panthers di Super Bowl, Ortiz justru mengungkapkan rasa sakitnya pada puluhan aparat penegak hukum yang dibunuh oleh anggota Black Panthers.
"Kami meminta semua penegak hukum, organisasi-organisasi buruh, untuk bergabung dengan boikot kami di seluruh negeri dan memboikot semua konsernya," kata Ortiz.
Presiden New York’s Sergeants Benevolent Association Ed Mullins mendukung seruan Ortiz. Menurutnya ia mendukung seruan untuk boikot.
"Penegakan hukum di seluruh negeri telah membuat pernyataan bahwa kami tak jahat dan dia (Beyonce) harus berhenti menggambarkan kami sebagai orang jahat," ujar Mullins kepada stasiun televisi New York Pix 11.