Selasa 09 Feb 2016 18:08 WIB

Jilbab Halal Dimaksudkan Zoya untuk Beri Edukasi

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Kerudung kreasi Zoya
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kerudung kreasi Zoya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Merk busana Muslim asal Bandung Zoya sempat memicu kontroversi saat mengeluarkan jilbab berlabel halal. Reaksi masyarakat pun beragam, mulai dari mengapresiasi hingga mempertanyakan perlukah pakaian dilabel halal pula.

Creative Director Shafco Sigit Endroyono menjelaskan, keputusan produk Zoya mengeluarkan kerudung halal didasari dengan visi untuk mengedukasi masyarakat. Disamping itu, keputusan tersebut juga didukung dengan sesuai aturan perundangan tentang Jaminan Produk Halal.

Sigit mengatakan, awalnya keinginan sertifikasi halal berawal dari permintaan langsung dari pembeli yang menanyakan kehalalan produk kerudung Zoya. Berangkat dari pertanyaan ringan tersebut, mulai tim Zoya mempersiapkan diri menyusun secara resmi untuk kehalalan bahan baku produk Zoya.

"Kita ingin membuktikan proses pembuatan bahan baku tersertifikasi halal. Ini bentuk tangung jawab," ujar Sigit dalam konferensi pers di Bandung, Selasa (9/2).

Bertepat dengan ide memberikan kenyamanan dan rasa aman pada pembeli, pemerintah juga mengeluarkan UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang dalam Pasal 1 menjelaskan produk tersebut termasuk barang atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologis, produk rekayasan genetik, dan batang guna yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan masyarakat.

Melalui keterpanggilan Zoya atas desakan produk halal, maka tim mendesak pemasok bahan baku yaitu PT Central Georgette Nusantara untuk mengajukan proses pembuatan bahan baku berbahan kain rajut polyester dan strech polyester sebagai 70 persen bahan baku Zoya yang tidak mengandung campuran dari hewan yang diharamkan.

"Kami melakukan investigasi dan pada Oktober 2015 kami dapat sertifikasi MUI bahwa bahan baku yang kami dapatkan halal," ujar Sigit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement