Sabtu 06 Feb 2016 00:00 WIB

Christine Hakim Berharap Ada Festival Film di Papua

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Christine Hakim
Foto: Antara
Christine Hakim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya aktris Christine Hakim membintangi film Silet di Belantara Digoel Papua memiliki kesan tersendiri baginya. Banyak keinginan yang ingin diwujudkan, salah satunya membuat sebuah pagelaran festival film yang diadakan di Papua. 

Dia mengatakan kepada sineas di Papua, bukan tidak mungkin untuk membuat festival film dokumenter di Papua. Buatlah yang sifatnya internasional. “Pasti, saya yakin banyak sekali peminatnya karena Papua seperti anak perawan yang seksi gitu kan. Pasti menarik banyak perhatian,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/2).

Christine tak habis-habisnya memuji keindahan Papua. Siapa pun yang sudah pernah ke Papua pasti sangat mencintai pulau yang luar biasa karena keindahannya, kekayaannya, budayanya, dan masyarakatnya. “Saya sendiri selalu mencari-cari sebetulnya kesempatan kapan ya bisa kembali ke Papua,” kata perempuan yang pernah beradu akting dengan aktris Hollywood Julia Roberts dalam film Eat, Pray, Love ini.

(Baca Juga: Christine Hakim Siap Bintangi Film Silet di Belantara Digoel Papua).

 

Film “Silet di Belantara Digoel Papua” sendiri berkisah tentang seorang dokter di salah satu puskesmas pedalaman Papua bernama John (27). Polemik muncul ketika John bersama stafnya harus melakukan operasi sesar terhadap Agustina (35) yang notabene telah melahirkan sebanyak sembilan kali. Tragisnya, Puskesmas Tanah Merah tidak mempunyai sarana yang memadai untuk melakukan operasi sesar. Ditambah lagi, masalah keterbatasan kemampuan tenaga kesehatan yang ada. 

Setelah melakukan pemeriksaan lengkap dan melakukan wawancara medis dengan pasien, kesimpulannya yaitu janin letak lintang, punggung janin di bagian bawah, tunggal, hidup dan cairan ketuban hampir habis. Ibu maupun janin yang dikandungnya berada dalam ancaman bahaya. 

John pun melakukan rapat koordinasi dengan para bidan dan suster. Terbatasnya alat-alat kesehatan di Papua membuat John terpaksa mengoperasi Agustina menggunakan silet. Mampukah ia menyelamatkan nyawa Agustina dan bayinya?

Dalam film tersebut Chrstine berperan sebagai ibu dari John. Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada 1990-an. Sebelumnya, Silet di Belantara Digoel Papua yang masih berformat FTV menang meraih penghargaan Piala Maya 2015 kategori Film Daerah Terpilih. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement