REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengakali proses pembajakan yang semakin merajalela, perusahaan rekaman mencoba mengeluarkan produk rekaman dengan harga supermurah.
Perusahaan tergabung dalam Asoisasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan Gabungan Perusahaan Rekaman Indonesia (Gaperindo) melakukan kerja sama dengan Perkumpulan Industri Media Replika Indonesia (PIMRI) untuk meluncurkan produk musik original, khususnya di Glodok.
VCD dan CD yang akan dihargai Rp 5000 ini, akan menggantikan VCD, CD, dan DVD bajakan yang telah lama beredar di Glodok Penampungan yang menjadi sentral penjualan produk musik bajakan.
Melalui mekanisme original, PIMRI akan mendistribusikan produk musik berupa CD, VCD, dan DVD kepada pedagang yang ada di Glodok untuk berhenti menjual produk bajakan.
Dengan harga murah, tapi kualitas baik dan sesuai dengan ketentuan hak cipta, produk asli ini akan 'menendang' keberadaan produk bajakan.
Kerja sama antar produsen dan industri pencetak salinan musik ini menjadi wadah memperbaiki penjualan salinan yang mengalami keterpurukan. Proses ini akan menguntungkan bagi pelbagai pihak, baik produser, pencipta lagu, musisi, hingga ke pedagang dan konsumen.
"Ini super ekonomis tapi legal, bukan super ekonomis bajakan," ujar Sekjen Gaperindo Binsar Silalahi pada acara rilis "Peluncuran VCD Karaoke Super Ekonomis" di Glodok, Jakarta, Rabu (3/1).
Diharapkan, dengan adanya produk musik original dengan harga yang sama dengan produk bajakan, pedagang dan masyarakat memahami pentingnya membeli dengan mempertimbangkan legalitas dan kepemilikan hak musisi dan pihak-pihak terkait.