Senin 25 Jan 2016 18:18 WIB

'Surat dari Praha' Wujud Dedikasi 20 Tahun Glenn Fredly Berkarya

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Hazliansyah
Poster film Surat dari Praha
Foto: ist
Poster film Surat dari Praha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 'Surat dari Praha', sebuah film bergenre romantis terbaru garapan Sutradara Angga Dwimas Sasongko, merupakan retrospektif dari musisi Glenn Fredly, setelah 20 tahun berkecimpung di dunia musik. Dalam film ini Glenn juga didaulat sebagai eksekutif produser.

"Film ini banyak terinspirasi dari empat lagu cinta karangan Glenn Fredly," ujar Angga, di Epicentrum Walk, Jakarta, Senin (25/1).

Keempat lagu yang juga menjadi soundtrack film tersebut berjudul 'Sabda rindu', 'Nyali Terakhir', 'Untuk Sebuah Nama', dan 'Menanti Arah'.

Khusus untuk lagu 'Menanti Arah' dari album Luka, Cinta, dan Merdeka (2012), kata Angga, sangat sesuai dengan cerita film 'Surat dari Praha' yang mengangkat kisah situasi politik Indonesia pada 1965, dengan menonjolkan konteks sosial politis.

Glenn yang ditemui di tempat yang sama mengatakan, film ini menjadi pencapaian terbesarnya setelah berkarya selama 20 tahun di jagat hiburan. Menurutnya, film bisa menjadi parameter baru untuk mengungkapkan kenyataan sejarah kepada generasi muda.

"Saya senang punya tim yang selalu berfikir mengenai idealisme dalam berkarya, bukan hanya memikirkan sisi komersil," kata dia.

'Surat dari Praha' bercerita tentang Larasati (Julie Estelle) yang terpaksa menghantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat milik Sulastri (Widyawati) untuk Jaya (Tyo Pakusadewo), seseorang mahasiswa ikatan dinas (mahid) yang kehilangan kewarganegaraan karena menolak Orde Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement