REPUBLIKA.CO.ID, Aktor Sean Penn memicu kontroversi karena bertemu dengan bandar narkoba Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman. Guzman pasalnya baru tiga bulan lalu kabur dari penjara tempatnya ditahan.
Penn bertemu Guzman dan dimuat dalam wawancara eksklusif Rolling Stone terbitan Sabtu (9/11)
Tiga bulan setelah bandar narkoba Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman kabur dari penjara, aktor Sean Penn berkesempatan mewawancarainya. Pertemuan rahasia yang hutan Meksiko itu kemudian termuat di majalah Rolling Stone Sabtu kemarin.
Pertemuan itu terjadi Oktober lalu dan berlangsung selama tujuh jam. "Dia memberi saya pelukan. Menatap mata saya dan bicara dalam bahasa Spanyol yang terlalu cepat untuk kuping saya," tulis Penn di awal artikelnya.
Selama pertemuan tersebut bandar narkoba itu setuju untuk diwawancarai, namun tidak saat itu juga. Wawancara langsung tidak dimungkinkan, tapi ia mengizinkan Penn mewawancarainya lewat pesan dan video.
Kini otoritas Meksiko ingin menanyai Penn dan aktris Kate del Castillo tentang pertemuan Penn di Meksiko yang difasilitasi oleh del Castillo. Secara spesifik otoritas ingin mengetahui pasti dimana mereka bertemu.
Artikel tulisan Penn mendeskripsikan 'El Chapo' sebagai orang pelarian yang mengenakan kemeja sutra santai dan jins hitam. Ia juga kelihatan sangat terawat meski sedang kabur. Guzman juga bercerita tentang kebanggaannya pada kartel narkobanya, Sinaloa.
"Saya punya armada kapal selam, pesawat, truk, dan kapal laut," katanya pada Penn.
Guzman yang sudah dua kali kabur dari penjara bercerita pada Penn tentang caranya kabur. Aksi terkininya di Juli dikatakannya sudah direncanakan matang.
Ia kabur lewat lubang di kamar mandi dan masuk ke terowongan lalu dibawa oleh pesawat kecil, ujar jaksa Arely Gomez Gonzales. Guzman mengatakan, khusus menyewa orang dari Jerman untuk membangun terowongan.
Penn tidak memberi lokasi pasti wawancara, namun dia mengatakan tempatnya ada di Meksiko.
Guzman sudah ditangkap lagi pada Jumat (8/1) ketika marinir menyerbu rumahnya di Los Mochis. Di sana ia dilindungi oleh penduduk lokal yang menganggapnya bak Robin Hood modern, dikutip CNN, Senin (11/1)