REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Band rock asal Seattle, Washington, Amerika Seikat, Foo Fighters mengisyaratkan telah merilis mini-album untuk didedikasikan bagi korban serangan Paris, Prancis. Album yang diberi judul Saint Cecilia tersedia secara online untuk para pendengar tanpa dikenakan biaya.
Setelah pengumuman mengejutkan tersebut, salah satu personel Foo FIghters Dave Grohl mengatakan album ini awalnya untuk menandai akhir dari tur global mereka. “Sekarang, ada niat harapan baru bahwa dengan cara terkecil pun, mungkin lagu-lagu ini dapat membawa sedikit cahaya ke dunia yang kadang-kadang gelap,” ujar Grohl seperti dikutip dari ABC Online, Selasa (24/11).
Hal ini juga untuk mengingatkan bahwa musik adalah hidup. Harapan dan penyembuhan berjalan beriringan dengan lagu. Itulah yang tidak dapat dibawa pergi. Setelah kakinya patah saat manggung di konser di Swedia, Grohl kembali untuk menyelesaikan tur yang berakhir bulan ini di Eropa, termasuk di Paris.
Namun, band ini mengakhiri turnya lebih awal pascapembantaian 89 orang yang terjadi saat konser Eagles of Death Metal. Grohl menyampaikan duka mendalamnya bagi para korban serangan tersebut.
“Untuk semua orang yang merasakan dampak oleh kekejaman di Paris, untuk orang-orang terkasih dan teman-teman, hati kami pergi bersama kalian. Kami akan kembali merayakan kehidupan dan cinta dengan kalian suatu hari nanti dengan musik kami,” kata Grohl.
Foo Fighters dibentuk pada 1994 oleh drummer Nirvana yaitu Dave Grohl setelah kematian Kurt Cobain. Nama band ini terinspirasi dari UFO atau objek-objek terbang misterius yang sering terlihat oleh para pilot pesawat sekutu di Perang Dunia II, yang dikenal secara kolektif sebagai Foo Fighter.
Di band ini Grohl sendiri bermain sebagai gitaris dan vokalis. Selama perjalanan karier band ini, empat dari album nya telah memenangkan 11 Grammy Awards di antaranya memenangkan Best Rock Album empat kali.