REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam, dan baru-baru ini terjadi di Paris, Prancis, agaknya relevan dengan isu yang diangkat film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang rilis pada pertengahan Desember mendatang. Sebagaimana dilansir berbagai media, para penyerang di Paris adalah para jihadis radikal yang berusaha menebar teror dan mengatasnamakan Islam.
Film yang diangkat dari novel dengan judul sama karya pasangan Hanum Rais dan Rangga Almahendra tersebut mengisahkan tentang teror 9 November 2001 yang terjadi di menara kembar World Trade Center, New York. Menurut Hanum, Bulan Terbelah di Langit Amerika mengangkat tentang nama Islam yang dibajak, dan sejak tragedi 2001 terjadi Islamofobia yang merata di dunia Barat.
"Islamofobia sedikit demi sedikit berkurang, lalu terpupuk lagi karena aksi yang selalu memojokkan Islam, seperti peristiwa Paris belakangan. Film ini akan menjawab tentang apakah iya Islam seperti itu? Tentu tidak dengan kata-kata, tetapi dengan jalinan cerita yang diadaptasi dari banyak cerita seputar 9/11, dari keluarga korban WTC, dan sudut lainnya,” ujar Hanum dalam siaran kepada Republika.co.id, Selasa (17/11).
Dari cerita novelnya, Hanum dan Rangga menuliskan tentang paruh terjadinya detik-detik pesawat yang menabrak gedung kembar WTC tahun 2001 dari sudut pandang seseorang yang menyaksikannya. Buku ini mengisahkan tentang dilema seorang jurnalis Muslim bernama Hanum, yang diminta menuliskan sebuah artikel berjudul ‘Apakah dunia lebih baik tanpa Islam’ oleh sebuah kantor berita terbiatan Barat.
Berikut ini trailernya: